INIRUMAHPINTAR.COM - Inilah 5 Alasan Mengapa Perlu Adanya Kewargaan
Digital. Adanya dunia digital melahirkan banyak istilah baru dan dunia
baru. Dampak dan efek-efek baru pun ikut menyertai. Dulu, kehidupan itu
berlangsung di depan mata, dapat dilihat. Interaksi terjadi secara
langsung, saling berjabat-tangan. Sekarang, hubungan komunikasi dan
interaksi dapat berlangsung tanpa harus bertemu langsung dan saling
menjabat tangan. Cukup dengan memanfaatkan teknologi, komunikasi bisa
terjalin layaknya kita saling berhadapan. Contohnya, memanfaatkan
teknologi Video Call entah melalui aplikasi di android atau menggunakan
panggilan video secara langsung.
Efek dari dunia di tempo dulu, bisa disikapi, dan dipandang langsung, sedangkan efek dari dunia digital seperti sekarang masih abu-abu. Banyak orang yang tampil berani dan meyakinkan di dunia maya tapi berhati kecil dan penakut di dunia nyata. Dunia digital memang seperti itu, makanya disebut dunia maya.
Namun, karena adanya celah untuk bermuka dua, tiga, atau empat dalam dunia digital, ada banyak hal yang bisa terjadi. Orang-orang bisa saling bertukar informasi yang salah, hoax, atau bahkan melakukan penipuan digital dengan pura-pura menjadi pribadi yang baik. Meskipun itu hanyalah efek negatif, ada bank efek positif lain yang tidak terhitung jumlahnya.
Hanya saja, karena dunia terus berputar, otak uang tanpa logika banyak membutakan mata hati seseorang, maka terjadilah kericuhan digital yang bisa berdampak pada merosotnya moralitas dalam berinteraksi di dunia maya. Sebagai contoh, di momen-momen kampanye politik. Kita bisa melihat, ada banyak kubu saling bertubrukan opini dan berita hoax. Dan pada akhirnya masyarakat dan warga digitallah yang menjadi korbannya. Oleh karena itu, perlu adanya kewargaan digital di era Millenial seperti saat ini.
1. Untuk Mendidik Warga dan Masyarakat Digital
2. Meningkatkan Kecakapan dalam Berinteraksi Digital
3. Meningkatkan Kedewasaan dalam Berinteraksi Digital
4. Agar ada Pedoman dalam memanfaatkan literasi digital
5. Menciptakan Dunia Digital yang baik dan beradab
Konsep Kewargaan Digital itu sejalan dengan konsep akronim T.H.I.N.K yang berarti:
1. Is it TRUE (apakah itu benar) artinya, sebelum membuat status atau membuat postingan atau repost suatu informasi pastikan dulu bahwa itu benar atau tidak.
2. Is it HURTFUL (apakah itu bisa melukai) artinya sebelum membuat postingan atau merepost informasi pertimbangkanlah dahalu apakah itu berpotensi melukai orang lain atau tidak.
3. Is it INSPIRING (apakah itu menginspirasi) artinya sebelum membuat postingan atau merepost informasi renungkan dulu baik-baik apakah itu menginspirasi atau tidak. Jika tidak, lebih baik tidak usah membuat postingan. Buatlah yang lain. Yang lebih baik.
4. Is it NECCESSARY (apakah itu penting) artinya sebelum post atau repost informasi, pertimbangkan dulu seberapa besar nilai tambah dari informasi tersebut. Jika tidak terlalu penting, mending tidak usah, karena terkadang ada hal besar terjadi justru berawal dari hal-hal yang tidak penting.
5. Is it KIND (apakah itu baik/santunm) artinya sebelum membuat post atau memposting ulang informasi orang lain, lihat dan amati baik-baik apakah informasi itu baik dan santun. Jika tidak, lebih baik jauhi dan abaikan saja.
Efek dari dunia di tempo dulu, bisa disikapi, dan dipandang langsung, sedangkan efek dari dunia digital seperti sekarang masih abu-abu. Banyak orang yang tampil berani dan meyakinkan di dunia maya tapi berhati kecil dan penakut di dunia nyata. Dunia digital memang seperti itu, makanya disebut dunia maya.
Namun, karena adanya celah untuk bermuka dua, tiga, atau empat dalam dunia digital, ada banyak hal yang bisa terjadi. Orang-orang bisa saling bertukar informasi yang salah, hoax, atau bahkan melakukan penipuan digital dengan pura-pura menjadi pribadi yang baik. Meskipun itu hanyalah efek negatif, ada bank efek positif lain yang tidak terhitung jumlahnya.
Hanya saja, karena dunia terus berputar, otak uang tanpa logika banyak membutakan mata hati seseorang, maka terjadilah kericuhan digital yang bisa berdampak pada merosotnya moralitas dalam berinteraksi di dunia maya. Sebagai contoh, di momen-momen kampanye politik. Kita bisa melihat, ada banyak kubu saling bertubrukan opini dan berita hoax. Dan pada akhirnya masyarakat dan warga digitallah yang menjadi korbannya. Oleh karena itu, perlu adanya kewargaan digital di era Millenial seperti saat ini.
Kewargaan digital adalah konsep berupa cara menggunakan teknologi dan juga norma dalam bersikap di dunia digital. Di dalamnya terkandung tatakrama dan nilai-nilai tanggung jawab dalam berinteraksi secara digital.
Alasan Perlunya Kewargaan Digital
Ini 5 Alasan Mengapa Perlu Adanya Kewargaan Digital di Era Millenial:1. Untuk Mendidik Warga dan Masyarakat Digital
2. Meningkatkan Kecakapan dalam Berinteraksi Digital
3. Meningkatkan Kedewasaan dalam Berinteraksi Digital
4. Agar ada Pedoman dalam memanfaatkan literasi digital
5. Menciptakan Dunia Digital yang baik dan beradab
Konsep Kewargaan Digital itu sejalan dengan konsep akronim T.H.I.N.K yang berarti:
1. Is it TRUE (apakah itu benar) artinya, sebelum membuat status atau membuat postingan atau repost suatu informasi pastikan dulu bahwa itu benar atau tidak.
2. Is it HURTFUL (apakah itu bisa melukai) artinya sebelum membuat postingan atau merepost informasi pertimbangkanlah dahalu apakah itu berpotensi melukai orang lain atau tidak.
3. Is it INSPIRING (apakah itu menginspirasi) artinya sebelum membuat postingan atau merepost informasi renungkan dulu baik-baik apakah itu menginspirasi atau tidak. Jika tidak, lebih baik tidak usah membuat postingan. Buatlah yang lain. Yang lebih baik.
4. Is it NECCESSARY (apakah itu penting) artinya sebelum post atau repost informasi, pertimbangkan dulu seberapa besar nilai tambah dari informasi tersebut. Jika tidak terlalu penting, mending tidak usah, karena terkadang ada hal besar terjadi justru berawal dari hal-hal yang tidak penting.
5. Is it KIND (apakah itu baik/santunm) artinya sebelum membuat post atau memposting ulang informasi orang lain, lihat dan amati baik-baik apakah informasi itu baik dan santun. Jika tidak, lebih baik jauhi dan abaikan saja.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!