INIRUMAHPINTAR.COM - Jelaskan Pengertian dan Manfaat Syaja'ah (Keberanian)?
Ada yang pernah mendengar istilah "syaja'ah". Saya sendiri baru
mendengar istilah ini. Setelah mencari-cari referensi ternyata syaja'ah
itu identik dengan keberanian. Lalu, keberanian apakah yang dimaksud?
Apakah syaja'ah bisa disimbolkan untuk semua keberanian tanpa
terkecuali. Nah, itulah yang ingin saya bahas di artikel postingan ini.
Menurut Anwar Sanusi dalam bukunya Jalan Kebahagiaan, mengutarakan bahwa syaja'ah itu adalah keberanian dalam menegakkan kebaikan dan melawan keburukan dengan berbagai nsiko dan konsekuensinya. Selain itu, syaja'ah juga berarti berani untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan berani mengakui kelebihan orang lain.
Berani untuk tidak mengungkit-ungkit aib dan cacat-cela orang lain dan berani memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada diri kita. Syaja'ah artinya keberanian bukan ditumbuhkan pada saat melakukan pelanggaran, seperti menyakiti atau m3mbunu11 orang lain tanpa hak. berz1na. berjud1, berdusta, korupsi, dan lain-lain melainkan sebaliknya untuk menyingkirkan itu semua melalui cara-cara yang dibenarkan oleh hukum dan norma-norma berlaku.
Sebenar-benarnya syaja'ah (keberanian) tidak bergantung pada kekuatan fisik, tetapi justru tergambar sebagai kekuatan hati dan kebersihan jiwa. Betapa banyak orang yang secara fisik, berotot, six-pack, besar dan kuat tapi hati dan jiwanya lemah. la hanya akan menjadi seorang pengecut. Sebaliknya, betapa banyak pula orang yang fisiknya kecil, kurus, kerempeng, gemulai, dan lemah, tapi hatinya sekuat singa. Mengenai hal ini Rasulullah SAW pernah menyatakan,
“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat. Sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di waktu marah.” (HR. Muttafaqun 'AIaih).
Jadi, jelas bahwa syaja'ah (keberanian) itu terlahir dari keyakinan hati dan jiwa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkannya, diawali dengan membentuk karakter syaja'ah dalam diri sendiri dan keluarga. Beranjak dari hal-hal kecil, seperti berani bangun subuh melawan rasa ngantuk dan malas lalu ke mesjid shalat berjama'ah.
Ia berani dalam kebenaran dan tidak tega membiarkan kemungkaran terjadi, sekalipun ia hanya menggunakan selemah-lemahnya iman untuk menentang kemungkaran tersebut. Pribadi yang memiliki syaja'ah juga senantiasa mendahulukan mengerjakan perintah Allah ketimbang mengerjakan urusan dunianya. Dalam hal ini, keberaniannya adalah wujud rasa takut dan patuhnya kepada Allah.
Mungkin saja, sebuah keluarga hidup sederhana, atau bahkan serba kekurangan, tetapi energi syaja'ah dalam keluarga tersebut tidak memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara misalnya sampai mencur1. Mereka tetap berani berjuang, berikhtiar, dan tidak menyerah walau rejeki pas-pasan. Contoh keluarga yang tidak memiliki syaja'ah yaitu keluarga koruptor.
Mereka tidak takut dosa, tidak takut merugikan negara, tidak takut kepada polisi, tidak takut kepada hakim, dan bahkan tidak takut kepada Allah. Karena tidak adanya rasa takut itu, bukannya memperoleh predikat keluarga pemberani, malah justru mereka sangat lemah, tidak berdaya melawan hawa nafsu dan keserakahannya.
Bahkan syaja'ah itu membawa pengaruh ke 2/3 dunia. Berdasarkan hal tersebut, jika negeri kita Indonesia mau maju dan berjaya, tiada cara lain, melainkan mengembalikan karakter syaja'ah itu ke dalam sanubari masyarakat Indonesia.
Semua harus kompak berani menyingkirkan para koruptor, berani memutuskan segala bisnis-bisnis haram (seperti m1ras, nark0ba, jud1, h1buran malam, dan bentuk kemungkaran lainnya), dan berani kembali memperbaiki penghambaan kepada sang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT. Tiada Tuhan selain-Nya, ia tidak beranak dan tidak diperanakkan, ia Maha Satu, Ia ada sebelum yang ada itu diadakan.
Semoga tulisan sederhana tentang Pengertian dan Manfaat Syaja'ah (Keberanian) bermanfaat untuk kita semua.
Kita awali dengan memahami terlebih dahulu pengertian Syaja'ah.
Pengertian Syaja'ah (Keberanian)
Menurut Ustad Arifin Ilham dan Ust. Yudy Effendy dalam bukunya yang berjudul 4 Zikir Superdahsyat, dalam akhlak Islam, istilah syaja’ah,
artinya ‘berani’. Syaja'ah adalah keberanian yang berdasar pada
kebenaran dan dibentuk dengan penuh pertimbangan, bukan keberanian dalam
arti siap melawan atau menantang siapa saja tanpa memedulikan apakah
dia berada di pihak yang benar atau salah. Bukan pula berani dalam
pengertian memperturutkan hawa nafsu.
Menurut Anwar Sanusi dalam bukunya Jalan Kebahagiaan, mengutarakan bahwa syaja'ah itu adalah keberanian dalam menegakkan kebaikan dan melawan keburukan dengan berbagai nsiko dan konsekuensinya. Selain itu, syaja'ah juga berarti berani untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan berani mengakui kelebihan orang lain.
Berani untuk tidak mengungkit-ungkit aib dan cacat-cela orang lain dan berani memaafkan orang yang pernah berbuat salah kepada diri kita. Syaja'ah artinya keberanian bukan ditumbuhkan pada saat melakukan pelanggaran, seperti menyakiti atau m3mbunu11 orang lain tanpa hak. berz1na. berjud1, berdusta, korupsi, dan lain-lain melainkan sebaliknya untuk menyingkirkan itu semua melalui cara-cara yang dibenarkan oleh hukum dan norma-norma berlaku.
Sebenar-benarnya syaja'ah (keberanian) tidak bergantung pada kekuatan fisik, tetapi justru tergambar sebagai kekuatan hati dan kebersihan jiwa. Betapa banyak orang yang secara fisik, berotot, six-pack, besar dan kuat tapi hati dan jiwanya lemah. la hanya akan menjadi seorang pengecut. Sebaliknya, betapa banyak pula orang yang fisiknya kecil, kurus, kerempeng, gemulai, dan lemah, tapi hatinya sekuat singa. Mengenai hal ini Rasulullah SAW pernah menyatakan,
“Bukanlah yang dinamakan pemberani itu orang yang kuat bergulat. Sesungguhnya pemberani itu ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di waktu marah.” (HR. Muttafaqun 'AIaih).
Jadi, jelas bahwa syaja'ah (keberanian) itu terlahir dari keyakinan hati dan jiwa. Oleh karena itu, untuk menumbuhkannya, diawali dengan membentuk karakter syaja'ah dalam diri sendiri dan keluarga. Beranjak dari hal-hal kecil, seperti berani bangun subuh melawan rasa ngantuk dan malas lalu ke mesjid shalat berjama'ah.
Manfaat Syaja'ah (Keberanian)
1. Manfaat Untuk Diri Sendiri
Orang yang memiliki syaja'ah dalam dirinya, bukan hanya berani menentang kemungkaran sesuai kemampuannya, ia juga akan memiliki sikap mental yang kuat. Termasuk memiliki kedewasaan dalam menyikapi suatu permasalahan.Ia berani dalam kebenaran dan tidak tega membiarkan kemungkaran terjadi, sekalipun ia hanya menggunakan selemah-lemahnya iman untuk menentang kemungkaran tersebut. Pribadi yang memiliki syaja'ah juga senantiasa mendahulukan mengerjakan perintah Allah ketimbang mengerjakan urusan dunianya. Dalam hal ini, keberaniannya adalah wujud rasa takut dan patuhnya kepada Allah.
Pengertian dan Manfaat Syaja'ah (Keberanian) |
2. Manfaat Syaja'ah untuk Keluarga
Dengan mengantongi semangat keberanian dalam keluarga, kehidupan akan terasa aman dan tenteram. Tiada lagi ketakutan kekurangan materi duniawi karena semuanya hanya dianggap kelezatan fana yang justru mengurangi keberanian untuk mendahulukan perintah Allah.Mungkin saja, sebuah keluarga hidup sederhana, atau bahkan serba kekurangan, tetapi energi syaja'ah dalam keluarga tersebut tidak memaksa mereka untuk menghalalkan segala cara misalnya sampai mencur1. Mereka tetap berani berjuang, berikhtiar, dan tidak menyerah walau rejeki pas-pasan. Contoh keluarga yang tidak memiliki syaja'ah yaitu keluarga koruptor.
Mereka tidak takut dosa, tidak takut merugikan negara, tidak takut kepada polisi, tidak takut kepada hakim, dan bahkan tidak takut kepada Allah. Karena tidak adanya rasa takut itu, bukannya memperoleh predikat keluarga pemberani, malah justru mereka sangat lemah, tidak berdaya melawan hawa nafsu dan keserakahannya.
3. Manfaat Syaja'ah untuk Masyarakat, Bangsa dan Negara
Suatu bangsa yang memiliki masyarakat berkarakter syaja'ah akan memiliki keberkahan dalam setiap langkahnya. Makanya, pada masa Rasulullah memimpin Kerajaan Islam di masanya, masyarakat benar-benar makmur dan bahagia, walau dalam keberagaman.Bahkan syaja'ah itu membawa pengaruh ke 2/3 dunia. Berdasarkan hal tersebut, jika negeri kita Indonesia mau maju dan berjaya, tiada cara lain, melainkan mengembalikan karakter syaja'ah itu ke dalam sanubari masyarakat Indonesia.
Semua harus kompak berani menyingkirkan para koruptor, berani memutuskan segala bisnis-bisnis haram (seperti m1ras, nark0ba, jud1, h1buran malam, dan bentuk kemungkaran lainnya), dan berani kembali memperbaiki penghambaan kepada sang Maha Pencipta, yaitu Allah SWT. Tiada Tuhan selain-Nya, ia tidak beranak dan tidak diperanakkan, ia Maha Satu, Ia ada sebelum yang ada itu diadakan.
Semoga tulisan sederhana tentang Pengertian dan Manfaat Syaja'ah (Keberanian) bermanfaat untuk kita semua.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!