Mengapa Orang Berilmu Harus Pula Beriman? Ini Alasannya - INIRUMAHPINTAR.com
Beranda · Sekolah · Kuliah · Sastra · Motivasi · Artikel Opini · Ulas Berita · English Corner · Ragam · Info · Forum Tanya Jawab Matematika · Jasa Pasang Iklan Murah

Mengapa Orang Berilmu Harus Pula Beriman? Ini Alasannya

INIRUMAHPINTAR.COM - Hidup itu sebaiknya seimbang. Tanpa adanya keseimbangan, hidup akan berjalan tidak semestinya. Misalnya, ketika lahiriah terpenuhi, tetapi batiniah tidak, maka sulit menemukan kebahagiaan dalam hidup. Termasuk ketika suhu badan terlalu panas atau terlalu dingin, maka badan terasa tidak nyaman. Makanya, badan barulah terasa segar ketika ada keseimbangan panas dan dingin dalam tubuh. Kasus lain, misalnya ketika kita terlalu kenyang, maka perasaan pun tidak enak. Makanya, perlu keseimbangan, tidak terlalu lapar dan tidak terlalu kenyang.


Ilustrasi tersebut sangatlah identik dengan pertanyaan Mengapa Orang Berilmu Harus Pula Beriman? Sebelum kita menjawab, mari kita pahami dulu definisi orang yang berilmu dan orang yang beriman.

Orang yang berilmu adalah orang yang punya pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai bidangnya masing-masing. Sementara orang beriman adalah orang yang punya keyakinan akan hadirnya Allah SWT sebagai Maha Esa, yang menguasai jagad raya dan kepadanya-lah manusia mesti tunduk menyembah, beribadah, dan memohon pertolongan.

Nah, apa jadinya ketika orang berilmu tapi tidak punya iman?

1. Selalu Mengandalkan Akal

Ketika seseorang punya ilmu duniawi, tapi tidak punya iman, maka ia selalu menyandarkan segala sesuatu dengan kemampuan akalnya.  Ketika menghadapi suatu masalah, atau cobaan hidup semua dikembalikan ke sumber masalah duniawi. Tak ada satupun inginnya untuk melibatkan kehadiran sang Maha Pencipta untuk membimbing rohaninya menghadapi kehidupan yang fana.

Dan akibat paling fatal dari prinsip berilmu tanpa beriman ini, adalah ketika akalnya yang terbatas tak mampu menemukan solusi atas permasalahan hidup yang dihadapi. Makanya jangan heran banyak yang mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri atau berakhir di rumah sakit jiwa.

2. Memiliki Emosi Yang Labil

Orang yang berilmu tapi tidak beriman, memiliki kecenderungan untuk punya emosi yang labil. Ia mudah menyalahkan orang lain ketika ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Ia mudah marah ketika apa yang diinginkannnya berjalan tidak sesuai kenyataan. Hal itu dikarenakan, kedamaian dan keseimbangan batin, hanya dapat diperoleh dengan tidak hanya mengisi kepala dengan ilmu, tetapi juga mencukupi hati dengan iman. Keseimbangan itulah yang menghasilkan ketenteraman emosi.

3. Mudah Melakukan Kemungkaran atau Kejahatan

Orang yang berilmu tapi tidak beriman selalu merasa dirinya paling pintar sehingga ia merasa bebas untuk melakukan apapun asalkan ia memperoleh kesenangan. Makanya, ketika ia diiming-imingi sesuatu yang menguntungkan, tanpa memikirkan halal atau haram, semua diembatnya. Padahal tanpa ia sadari, melakukan sesuatu yang merugikan orang lain, akan menghapus keberkahan dalam hidup. Lihatlah para koruptor, atau bandar nark0ba, tak mungkin mereka adalah orang-orang bodoh. Mereka berilmu, tapi tanpa adanya iman, mereka tega merugikan bangsanya sendiri, dan merusak para generasi.

4. Selalu Memikirkan Dunia

Orang yang berilmu tapi tidak beriman selalu menilai kebahagiaan itu dari materi, makanya ia hanya berfokus untuk mengejar dunia. Ia bekerja atau mencari penghidupan untuk bersenang-senang semata bukan untuk mencari keberkahan hidup. Di otaknya adalah uang, uang, uang dan uang. Jangan heran orang seperti ini banyak berkeliaran di dunia malam, mencari kesenangan di diskotik, hingga m4buk-m4bukan. Mereka merasa seperti akan hidup di dunia selamanya. Padahal, tak ada bisa mengelak dari kematian. Dan hanya orang berimanlah yang bisa selamat untuk bisa menjalani kehidupan setelah mati.

5. Cenderung Hedonis lagi Kikir

Orang yang berilmu tapi tidak beriman punya kecenderungan untuk hidup hedonis. Mereka menikmati hidup dengan gaya hidup glamor dan konsumtif. Jangan berharap mereka punya jiwa sosial untuk berbagi kepada sesama.  Mereka cenderung kikir, karena selalu merasa rugi ketika hartanya dibagikan ke orang lain, meskipun itu adalah hak orang-orang yang membutuhkan.

Catatan Penulis

Berdasarkan karakteristik atau gambaran orang-orang yang berilmu tapi tidak beriman di atas, bisa disimpulkan bahwa mengapa orang berilmu harus pula beriman, karena hanya dengan mengawal ilmu dengan iman-lah seseorang dapat selamat di dunia dan akhirat. Orang berilmu tanpa iman, layaknya ia bisa melihat, tapi tuli atau ia bisa mendengar tapi buta, hidupnya tidak bakal sempurna. Karena kodrat manusia diciptakan di dunia ini adalah untuk beribadah kepada sang Maha Pencipta. Dunia hanyalah panggung sandiwara, sebagai persinggahan untuk menyiapkan bekal hidup di hari akhirat kelak.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!