INIRUMAHPINTAR.COM - Hidup itu sebaiknya seimbang. Tanpa adanya keseimbangan,
hidup akan berjalan tidak semestinya. Misalnya, ketika lahiriah
terpenuhi, tetapi batiniah tidak, maka sulit menemukan kebahagiaan dalam
hidup. Termasuk ketika suhu badan terlalu panas atau terlalu dingin,
maka badan terasa tidak nyaman. Makanya, badan barulah terasa segar
ketika ada keseimbangan panas dan dingin dalam tubuh. Kasus lain,
misalnya ketika kita terlalu kenyang, maka perasaan pun tidak enak.
Makanya, perlu keseimbangan, tidak terlalu lapar dan tidak terlalu
kenyang.
Ilustrasi tersebut sangatlah identik dengan pertanyaan
Mengapa Orang Berilmu Harus Pula Beriman? Sebelum kita menjawab, mari kita pahami dulu definisi orang yang berilmu dan orang yang beriman.
Orang yang berilmu adalah orang yang punya pengetahuan dan keterampilan
yang memadai sesuai bidangnya masing-masing. Sementara orang beriman
adalah orang yang punya keyakinan akan hadirnya Allah SWT sebagai Maha
Esa, yang menguasai jagad raya dan kepadanya-lah manusia mesti tunduk
menyembah, beribadah, dan memohon pertolongan.
Nah, apa jadinya ketika orang berilmu tapi tidak punya iman?
1. Selalu Mengandalkan Akal
Ketika seseorang punya ilmu duniawi, tapi tidak punya iman, maka ia
selalu menyandarkan segala sesuatu dengan kemampuan akalnya. Ketika
menghadapi suatu masalah, atau cobaan hidup semua dikembalikan ke sumber
masalah duniawi. Tak ada satupun inginnya untuk melibatkan kehadiran
sang Maha Pencipta untuk membimbing rohaninya menghadapi kehidupan yang
fana.
Dan akibat paling fatal dari prinsip berilmu tanpa beriman ini, adalah
ketika akalnya yang terbatas tak mampu menemukan solusi atas
permasalahan hidup yang dihadapi. Makanya jangan heran banyak yang
mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri atau berakhir di rumah sakit
jiwa.
2. Memiliki Emosi Yang Labil
Orang yang berilmu tapi tidak beriman, memiliki kecenderungan untuk
punya emosi yang labil. Ia mudah menyalahkan orang lain ketika ada hal
yang tidak diinginkan terjadi. Ia mudah marah ketika apa yang
diinginkannnya berjalan tidak sesuai kenyataan. Hal itu dikarenakan,
kedamaian dan keseimbangan batin, hanya dapat diperoleh dengan tidak
hanya mengisi kepala dengan ilmu, tetapi juga mencukupi hati dengan
iman. Keseimbangan itulah yang menghasilkan ketenteraman emosi.
3. Mudah Melakukan Kemungkaran atau Kejahatan
Orang yang berilmu tapi tidak beriman selalu merasa dirinya paling
pintar sehingga ia merasa bebas untuk melakukan apapun asalkan ia
memperoleh kesenangan. Makanya, ketika ia diiming-imingi sesuatu yang
menguntungkan, tanpa memikirkan halal atau haram, semua diembatnya.
Padahal tanpa ia sadari, melakukan sesuatu yang merugikan orang lain,
akan menghapus keberkahan dalam hidup. Lihatlah para koruptor, atau
bandar nark0ba, tak mungkin mereka adalah orang-orang bodoh. Mereka
berilmu, tapi tanpa adanya iman, mereka tega merugikan bangsanya
sendiri, dan merusak para generasi.
4. Selalu Memikirkan Dunia
Orang yang berilmu tapi tidak beriman selalu menilai kebahagiaan itu
dari materi, makanya ia hanya berfokus untuk mengejar dunia. Ia bekerja
atau mencari penghidupan untuk bersenang-senang semata bukan untuk
mencari keberkahan hidup. Di otaknya adalah uang, uang, uang dan uang.
Jangan heran orang seperti ini banyak berkeliaran di dunia malam,
mencari kesenangan di diskotik, hingga m4buk-m4bukan. Mereka merasa
seperti akan hidup di dunia selamanya. Padahal, tak ada bisa mengelak
dari kematian. Dan hanya orang berimanlah yang bisa selamat untuk bisa
menjalani kehidupan setelah mati.
5. Cenderung Hedonis lagi Kikir
Orang yang berilmu tapi tidak beriman punya kecenderungan untuk hidup
hedonis. Mereka menikmati hidup dengan gaya hidup glamor dan konsumtif.
Jangan berharap mereka punya jiwa sosial untuk berbagi kepada sesama.
Mereka cenderung kikir, karena selalu merasa rugi ketika hartanya
dibagikan ke orang lain, meskipun itu adalah hak orang-orang yang
membutuhkan.
Catatan Penulis
Berdasarkan karakteristik atau gambaran orang-orang yang berilmu tapi
tidak beriman di atas, bisa disimpulkan bahwa mengapa orang berilmu
harus pula beriman, karena hanya dengan mengawal ilmu dengan iman-lah
seseorang dapat selamat di dunia dan akhirat. Orang berilmu tanpa iman,
layaknya ia bisa melihat, tapi tuli atau ia bisa mendengar tapi buta,
hidupnya tidak bakal sempurna. Karena kodrat manusia diciptakan di dunia
ini adalah untuk beribadah kepada sang Maha Pencipta. Dunia hanyalah
panggung sandiwara, sebagai persinggahan untuk menyiapkan bekal hidup di
hari akhirat kelak.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!