INIRUMAHPINTAR - Menyikapi usulan salah menteri baru rezim ini, yang ingin melarang penggunaan cadar bagi ASN mengundang pro kontra di tengah-tengah masyarakat. Kok bisa-bisanya isu radikalisme dibawa-bawa hingga adanya keinginan untuk melarang orang lain untuk ber-Islam sesuai keyakinannya. Toh, dalam Islam tidak ada larangan untuk menggunakan cadar bagi muslimah yang ingin. Mengapa tidak tegas pada usulan melarang ASN untuk membuka aurat, atau memakai pakaian yang belum sempurna dalam menutup aurat, misalnya berpakaian ketat yang masih menampakkan bentuk tubuh.
Bercadar tidak akan merugikan siapapun, lagian itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Pertanyaannya adalah lebih rugi mana bercadar atau berpakaian tapi tidak sempurna menutup aurat? Menutup aurat adalah kewajiban bagi umat Islam, terutama muslimah.
Jika isu seperti ini selalu saja diangkat, maka ketimpangan pemikiran di masyarakat justru makin kacau. Bagaimana jadinya, jika umat Islam nantinya ingin agar semua non-muslim juga menutup aurat demi menghargai umat Islam yang mayoritas? Mau tidak? Saya yakin tidak mau.
Di situlah mestinya kita semua berpikir, betapa baiknya umat Islam tidak memaksakan ajaran agamanya kepada umat lain. Jadi, selama tidak bertentangan dengan syariah agama, biarkanlah umat Islam beragama dengan keyakinan masing-masing, tepatnya dalam meyakini amalan-amalan sesuai pilihan firqah yang dianut. Mestinya pemerintah mendukung, bukan mencoba-coba membuat usulan pelarangan.
Lagi, jika terlalu sering mengatur-ngatur cara beragama umat Islam, takutnya memantik ketidakadilan. Coba kita melihat-lihat fenomena yang ada? Mengapa pemerintah tidak begitu tegas dalam melarang dan menegakkan aturan lain yang jelas-jelas merugikan masyarakat bangsa dan negara, misalnya melarang paham liberal? komunis? dan paham separatis di Papua sana yang jelas-jelas ingin keluar dari kesepakatan kita, yakni Pancasila dan UUD 1945. Malah justru kelihatan tidak berdaya dan dibiarkan berlarut-larut? Belum lagi kasus-kasus besar yang belum terungkap, misalnya kasus Novel Baswedan? Apa kabar kasus itu? Fokuslah ke situ, biar rakyat angkat topi dengan pamrih!!!
Pemerintah saat ini juga mestinya fokus membenahi kegagalan yang jelas-jelas terjadi. Pertama, kegagalan memaksimalkan perekonomian bangsa, yang hanya berkutat pada utang, utang, utang dan bayar pakai pajak rakyat. Kapan mandirinya oi? Kedua, kegagalan memajukan pendidikan lewat K-13, program full day, yang hanya menang di konsep tapi rapuh dalam implementasi. Ketiga, kegagalan dalam menjamin kesehatan setiap rakyat secara adil, yang malah membebani dengan BPJS, memaksa rakyat membayar iuran tiap bulan, dengan adanya ketidakpastian pengembalian dan penggunaan.
Jadi, rakyat mengharapkan pemerintah menempatkan akal sehat sebagai pondasi awal dalam membuat kebijakan. Rakyat sudah pintar kok! Jadi, jangan asal celoteh usul itu usul ini. Jatuhnya, jadi blunder. Dan satu lagi, jangan biarkan buzzer-buzzer medsos yang jelas-jelas keterangannya selalu merendahkan umat Islam itu ditangani dengan baik agar umat Islam tidak tersinggung dan merasa diakui keberadaannya di negara ini. Terakhir, jika ingin usul ini itu tentang agama Islam, jangan asal ucap tanpa konsultasi dengan pemuka agama dari berbagai unsur. Biar kelihatan lebih kompak dan mufakat di atas panggung musyawarah.
Sebagai penutup, rakyat ingin melihat dan menanti seberapa kadar akal sehat pemerintah tentang usulan larangan bercadar ini!!!! Semoga adil ya!!! Aaamiiin.
Bercadar tidak akan merugikan siapapun, lagian itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Pertanyaannya adalah lebih rugi mana bercadar atau berpakaian tapi tidak sempurna menutup aurat? Menutup aurat adalah kewajiban bagi umat Islam, terutama muslimah.
Jika isu seperti ini selalu saja diangkat, maka ketimpangan pemikiran di masyarakat justru makin kacau. Bagaimana jadinya, jika umat Islam nantinya ingin agar semua non-muslim juga menutup aurat demi menghargai umat Islam yang mayoritas? Mau tidak? Saya yakin tidak mau.
Di situlah mestinya kita semua berpikir, betapa baiknya umat Islam tidak memaksakan ajaran agamanya kepada umat lain. Jadi, selama tidak bertentangan dengan syariah agama, biarkanlah umat Islam beragama dengan keyakinan masing-masing, tepatnya dalam meyakini amalan-amalan sesuai pilihan firqah yang dianut. Mestinya pemerintah mendukung, bukan mencoba-coba membuat usulan pelarangan.
Lagi, jika terlalu sering mengatur-ngatur cara beragama umat Islam, takutnya memantik ketidakadilan. Coba kita melihat-lihat fenomena yang ada? Mengapa pemerintah tidak begitu tegas dalam melarang dan menegakkan aturan lain yang jelas-jelas merugikan masyarakat bangsa dan negara, misalnya melarang paham liberal? komunis? dan paham separatis di Papua sana yang jelas-jelas ingin keluar dari kesepakatan kita, yakni Pancasila dan UUD 1945. Malah justru kelihatan tidak berdaya dan dibiarkan berlarut-larut? Belum lagi kasus-kasus besar yang belum terungkap, misalnya kasus Novel Baswedan? Apa kabar kasus itu? Fokuslah ke situ, biar rakyat angkat topi dengan pamrih!!!
Pemerintah saat ini juga mestinya fokus membenahi kegagalan yang jelas-jelas terjadi. Pertama, kegagalan memaksimalkan perekonomian bangsa, yang hanya berkutat pada utang, utang, utang dan bayar pakai pajak rakyat. Kapan mandirinya oi? Kedua, kegagalan memajukan pendidikan lewat K-13, program full day, yang hanya menang di konsep tapi rapuh dalam implementasi. Ketiga, kegagalan dalam menjamin kesehatan setiap rakyat secara adil, yang malah membebani dengan BPJS, memaksa rakyat membayar iuran tiap bulan, dengan adanya ketidakpastian pengembalian dan penggunaan.
Jadi, rakyat mengharapkan pemerintah menempatkan akal sehat sebagai pondasi awal dalam membuat kebijakan. Rakyat sudah pintar kok! Jadi, jangan asal celoteh usul itu usul ini. Jatuhnya, jadi blunder. Dan satu lagi, jangan biarkan buzzer-buzzer medsos yang jelas-jelas keterangannya selalu merendahkan umat Islam itu ditangani dengan baik agar umat Islam tidak tersinggung dan merasa diakui keberadaannya di negara ini. Terakhir, jika ingin usul ini itu tentang agama Islam, jangan asal ucap tanpa konsultasi dengan pemuka agama dari berbagai unsur. Biar kelihatan lebih kompak dan mufakat di atas panggung musyawarah.
Sebagai penutup, rakyat ingin melihat dan menanti seberapa kadar akal sehat pemerintah tentang usulan larangan bercadar ini!!!! Semoga adil ya!!! Aaamiiin.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!