Ini Hubungan Manusia dengan Ruang dan Waktu dalam Ilmu Sejarah
INIRUMAHPINTAR - Jelaskan Hubungan Manusia dengan Ruang dan Waktu dalam Ilmu Sejarah? Berbicara tentang sejarah; manusia, ruang, dan waktu adalah 3 unsur yang tidak bisa dipisahkan. Hal itu dikarenakan tanpa adanya peristiwa kejadian yang melibatkan manusia di ruang-ruang tertentu di waktu silam atau terdahulu, maka istilah "sejarah" tidak akan ada di muka bumi.
Dengan kata lain, selama manusia hidup, pastilah selalu beriringan dengan perjalanan waktu yang terus berubah dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, abad ke abad, dst. Begitupun dengan ruang, yakni bumi, tempat manusia dihadirkan untuk menjadi khalifah. Sampai hari kiamat, peradaban manusia akan terus ada di muka bumi. Kombinasi ruang dan waktu dalam kisah perjalanan umat manusia inilah yang menjadi cikal bakal hadirnya sejarah.
Misalnya, petani yang bekerja di sawah, nelayan yang mencari ikan di laut, pedagang mencari nafkah di pasar, guru dan dosen mengajar di sekolah dan universitas, dsb. Keterkaitan peran manusia dengan ruang-ruang aktivitasnya inilah yang menjadi jalan cerita permulaan lahirnya sejarah dalam peradaban manusia.
Contohnya, sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut melibatkan kisah-kisah perjuangan para pahlawan kita (unsur manusia) di masa lalu (waktu) dalam melawan penjajah baik dalam bentuk materi, waktu, tenaga, bahkan nyawa di bumi Indonesia (ruang).
Contohnya, sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal, bulan, dan tahun tersebut adalah unsur waktu yang bersinergi dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia - melibatkan unsur manusia (Soekarno dan Hatta, atas nama rakyat Indonesia)
Kenangan buruk biarlah menjadi sejarah yang tidak tumbuh menjadi kenangan baru, cukup menjadi peringatan untuk sesekali menoleh ke belakang agar tidak salah jalan meraih masa depan.
Kenangan baik biarlah menjadi sejarah yang tumbuh seiring berjalannya waktu menjadi kenangan baru, agar menjadi bumbu-bumbu manis pewarna kehidupan dalam meraih masa depan berkesan di masa depan.
Dengan kata lain, selama manusia hidup, pastilah selalu beriringan dengan perjalanan waktu yang terus berubah dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, abad ke abad, dst. Begitupun dengan ruang, yakni bumi, tempat manusia dihadirkan untuk menjadi khalifah. Sampai hari kiamat, peradaban manusia akan terus ada di muka bumi. Kombinasi ruang dan waktu dalam kisah perjalanan umat manusia inilah yang menjadi cikal bakal hadirnya sejarah.
Hubungan Manusia dengan Ruang
Pembahasan tentang hubungan manusia dengan ruang tidak bisa dilepaskan dari pijakan manusia yakni muka bumi atau biasa kita sebut "bumi" saja. Artinya, bumi menjadi ruang utama dalam sudut pandang paling umum. Namun, dalam arti lebih sempit, ruang-ruang tempat manusia beraktivitas dapat menjadi subjek sejarah.Misalnya, petani yang bekerja di sawah, nelayan yang mencari ikan di laut, pedagang mencari nafkah di pasar, guru dan dosen mengajar di sekolah dan universitas, dsb. Keterkaitan peran manusia dengan ruang-ruang aktivitasnya inilah yang menjadi jalan cerita permulaan lahirnya sejarah dalam peradaban manusia.
Contohnya, sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut melibatkan kisah-kisah perjuangan para pahlawan kita (unsur manusia) di masa lalu (waktu) dalam melawan penjajah baik dalam bentuk materi, waktu, tenaga, bahkan nyawa di bumi Indonesia (ruang).
Hubungan Manusia dengan Waktu
Pembahasan tentang hubungan manusia dengan waktu dalam kaitannya dengan ilmu sejarah tidaklah hanya berfokus pada masa lalu saja. Peristiwa lampau hanyalah sudut pandang waktu paling umum. Dalam arti sempit, petani yang bekerja di pagi hari hingga sore hari, pedagang yang berdagang siang dan malam, atau para guru yang mengajar di pagi hari, dsb bisa menjadi pemaknaan waktu dalam arti lebih sempit. Bahkan sebutan jam, menit, dan detik dalam peristiwa yang melibatkan manusia pun bentuk hubungan manusia dengan waktu.Contohnya, sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal, bulan, dan tahun tersebut adalah unsur waktu yang bersinergi dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia - melibatkan unsur manusia (Soekarno dan Hatta, atas nama rakyat Indonesia)
Hubungan Manusia dengan Ruang dan Waktu
Dalam ilmu sejarah, manusia tidak dapat berdiri sendiri hanya dengan ruang tanpa waktu, begitupun manusia tidak dapat terlepas dan berkaitan hanya dengan waktu tanpa adanya ruang. Ketiga-tiganya selalu ada dan berkolaborasi melahirkan sejarah. Peristiwa masa lalu akan selalu menjadi sejarah. Sejarah yang memiliki kesan akan menjadi kenangan.Kenangan buruk biarlah menjadi sejarah yang tidak tumbuh menjadi kenangan baru, cukup menjadi peringatan untuk sesekali menoleh ke belakang agar tidak salah jalan meraih masa depan.
Kenangan baik biarlah menjadi sejarah yang tumbuh seiring berjalannya waktu menjadi kenangan baru, agar menjadi bumbu-bumbu manis pewarna kehidupan dalam meraih masa depan berkesan di masa depan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!