Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita
INIRUMAHPINTAR - Jelaskan Pengertian, Ciri, Unsur-Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita? Pada kesempatan ini, saya akan membagikan materi tentang Pengertian, Unsur-Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita. Tentu saja, materi ini sangat penting dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya kurikulum 2013. Hal-hal lain yang akan terjawab pada artikel ini adalah, apa sebenarnya yang dimaksud dengan teks berita? apa kegunaannya bagi pelajar? dan sumber-sumber informasi lisan apa saja yang tergolong sumber berita? Baiklah, mari kita simak penjelasan berikut ini.
Teks berita juga bisa diartikan sebagai teks yang mengandung data-data valid yang bisa dipertanggungjawabkan lalu disusun secara sistematis dan disebarluaskan secara aktual melalui media massa, baik elektronik maupun cetak.
Teks berita adalah teks berisi informasi kejadian yang sedang (recorded) atau telah berlangsung (live) yang disiarkan melalui media televisi, radio, surat kabar, atau media-media lain di dunia maya (internet).
2. Menggunakan bahasa yang baku dan sesuai ejaan yang disempurnakan
3. Dilengkapi dengan keterangan, baik berupa keterangan waktu (pada Hari Minggu...), keterangan tujuan (dalam rangka, untuk, dsb), keterangan tempat (di hotel, kedutaan, di sekolah, dsb), keterangan cara (dengan pelan, dengan teliti, dengan giat, dsb), dan keterangan penyebab (karena, sebab, dsb)
4. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba transitif. Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina sebagai subjek dan objek dalam kalimat aktif. Dalam kalimat pasif, objek itu dapat berfungsi sebagai subjek.
5. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba pewarta. Verba pewarta adalah verba yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percakapan, misalnya ujaran, kata, tukas, dan tutur.
1. Kejadian atau peristiwa apa yang terjadi (WHAT)
2. Siapa yang mengalami atau terlibat dalam peristiwa tersebut (WHO)
3. Di mana peristiwa itu terjadi (WHERE)
4. Kapan kejadia atau peristiwa itu terjadi (WHEN)
5. Mengapa peristiwa itu terjadi? (WHY)
6. Bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut? (HOW)
Nah, ke-6 unsur yang disebutkan di atas terangkai dalam istilah yaitu 5W + 1H. What (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Kadangkala, untuk memudahkan untuk diingat, para guru di sekolah memberikan istilah dari ke-6 unsur teks berita di atas yaitu ADiKSiMBa (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana). Bagaimana menurut sobat, lebih mudahkan untuk dihafal?
Orientasi berita merupakan pembuka pada teks berita yang berisi pembuka hal yang akan diberitakan.
2. Peristiwa
Bagian ini merupakan bagian inti. Bagian ini merupakan berita yang berisi fakta-fakta dinarasikan sedemikian rupa.
3. Sumber berita
Sumber berita berisi informasi dari mana sumber diperolehnya berita tersebut. Sumber berita tidak selamanya ditempatkan di akhir berita, namun dapat juga disematkan di dalam berita itu sendiri.
Dalam kurikulum 2013 sendiri, struktur berita terbagi menjadi:
1. Tubuh Berita
Keenam pertanyaan (ADiKSiMBa) umumnya diposisikan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini terletak pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita sangat beragam, misalnya ada yang didahului dengan penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan “kapan”.
2. Badan Berita
Pertanyaan “bagaimana” biasanya ditempatkan pada badan berita.
3. Ekor Berita
Informasi tambahan biasanya ditempatkan pada akhir teks berita. Inilah yang disebut sebagai uraian atau ekor berita.
Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
1. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
2. Dalam teks berita, bahasa yang digunakan biasanya merupakan perpaduan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("...") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita. Kalimat tidak langsung sendiri, merupakan kaidah bahasa umum dalam suatu teks cerita, yang biasanya ditampilkan sejak awal atau orientasi teks berita.
Contoh:
3. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
4. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dan hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh:
5. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dan perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh:
6. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
Contoh:
Seputar Berita
Hampir tiap hari, kita tidak terlepas dari berita-berita yang tersebar melalui media massa, baik elektronik dalam bentuk lisan/tulisan di di internet atau dalam bentuk cetak seperti surat kabar. Dunia peradaban informasi yang semakin maju pun menuntut hadirnya sharing informasi yang lebih cepat, efisien, dan mudah diakses. Oleh karena itu, kata "berita" tidaklah begitu asing di telinga. Berita sangat identik dengan informasi dan fakta.Definisi / Pengertian Teks Berita
Teks berita adalah teks berisi fakta peristiwa atau kejadian yang terjadi di seluruh dunia, yang disiarkan melalui media massa, baik elektronik maupun cetak.Teks berita juga bisa diartikan sebagai teks yang mengandung data-data valid yang bisa dipertanggungjawabkan lalu disusun secara sistematis dan disebarluaskan secara aktual melalui media massa, baik elektronik maupun cetak.
Teks berita adalah teks berisi informasi kejadian yang sedang (recorded) atau telah berlangsung (live) yang disiarkan melalui media televisi, radio, surat kabar, atau media-media lain di dunia maya (internet).
Karakteristik atau Ciri-ciri Teks Berita
1. Berisi fakta2. Menggunakan bahasa yang baku dan sesuai ejaan yang disempurnakan
3. Dilengkapi dengan keterangan, baik berupa keterangan waktu (pada Hari Minggu...), keterangan tujuan (dalam rangka, untuk, dsb), keterangan tempat (di hotel, kedutaan, di sekolah, dsb), keterangan cara (dengan pelan, dengan teliti, dengan giat, dsb), dan keterangan penyebab (karena, sebab, dsb)
4. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba transitif. Verba transitif adalah verba yang memerlukan dua nomina sebagai subjek dan objek dalam kalimat aktif. Dalam kalimat pasif, objek itu dapat berfungsi sebagai subjek.
5. Dilengkapi dengan kata kerja atau verba pewarta. Verba pewarta adalah verba yang digunakan untuk mengindikasikan suatu percakapan, misalnya ujaran, kata, tukas, dan tutur.
Unsur-Unsur Teks Berita
Teks berita mengandung unsur-unsur penyusun yang penting untuk diketahui, yaitu:1. Kejadian atau peristiwa apa yang terjadi (WHAT)
2. Siapa yang mengalami atau terlibat dalam peristiwa tersebut (WHO)
3. Di mana peristiwa itu terjadi (WHERE)
4. Kapan kejadia atau peristiwa itu terjadi (WHEN)
5. Mengapa peristiwa itu terjadi? (WHY)
6. Bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut? (HOW)
Nah, ke-6 unsur yang disebutkan di atas terangkai dalam istilah yaitu 5W + 1H. What (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Kadangkala, untuk memudahkan untuk diingat, para guru di sekolah memberikan istilah dari ke-6 unsur teks berita di atas yaitu ADiKSiMBa (Apa, Dimana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana). Bagaimana menurut sobat, lebih mudahkan untuk dihafal?
Struktur Teks Berita
1. Orientasi BeritaOrientasi berita merupakan pembuka pada teks berita yang berisi pembuka hal yang akan diberitakan.
2. Peristiwa
Bagian ini merupakan bagian inti. Bagian ini merupakan berita yang berisi fakta-fakta dinarasikan sedemikian rupa.
3. Sumber berita
Sumber berita berisi informasi dari mana sumber diperolehnya berita tersebut. Sumber berita tidak selamanya ditempatkan di akhir berita, namun dapat juga disematkan di dalam berita itu sendiri.
Dalam kurikulum 2013 sendiri, struktur berita terbagi menjadi:
1. Tubuh Berita
Keenam pertanyaan (ADiKSiMBa) umumnya diposisikan di bagian awal pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai unsur-unsur berita. Bagian ini terletak pada bagian kepala berita (lead) dan tubuh berita. Adapun susunan dari unsur-unsur berita sangat beragam, misalnya ada yang didahului dengan penyajian "apa", ada pula yang diawali dengan “kapan”.
2. Badan Berita
Pertanyaan “bagaimana” biasanya ditempatkan pada badan berita.
3. Ekor Berita
Informasi tambahan biasanya ditempatkan pada akhir teks berita. Inilah yang disebut sebagai uraian atau ekor berita.
Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Di dalam teks berita, kata-kata dan kalimat-kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.Kaidah-kaidah yang dimaksud sebagai berikut.
1. Penggunaan bahasa bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan. Bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
2. Dalam teks berita, bahasa yang digunakan biasanya merupakan perpaduan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat langsung ditandai oleh dua tanda petik ganda ("...") dan disertai keterangan penyertanya. Penggunaan kalimat langsung terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita. Kalimat tidak langsung sendiri, merupakan kaidah bahasa umum dalam suatu teks cerita, yang biasanya ditampilkan sejak awal atau orientasi teks berita.
Contoh:
- “Wisatawan, masyarakat dan pendaki tidak diijinkan mendaki dan beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah Gunung Slamet,”paparnya.
- “Sebelum meletus, gempa tremor semakin rapat dengan amplitudo sekitar 15 milimeter. Karena tremor membesar, gempa vulkanik sudah tidak terekamn,” tutur Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo, Gde Suantika.
3. Penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
- Sejumlah staf Adpel Makassar mengatakan bahwa Kepala Adpel Makassar telah pulang.
- Abdullah mengatakan bahwa ayahnya pingsan dan tidak ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke rumah sakit.
- Data di BNPN mnenyebutkan bahwa terdapat lebih dari 10 ribu hektare hutan dan lahan produktif di Riau.
4. Penggunaan kata kerja mental atau kata kerja yang terkait dengan kegiatan dan hasil pemikiran. Kata-kata yang dimaksud, antara lain, memikirkan, membayangkan, berasumsi, berpraduga, berkesimpulan, dan beranalogi.
Contoh:
- Mereka memikirkan solusi untuk bisa keluar dan peristiwa-peristiwa yang memilukan itu.
- Warga membayangkan seandainya hujan itu kembali turun dengan terus-menerus.
5. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dan perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan dan di mana.
Contoh:
- Sekitar pukul 12.45 WIB, langit Riau tampak mendung.
- Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini.
- Sepuluh han menjelang Lebaran, Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
- Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan tahun baru dan Manado ke pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah. yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud, terlihat mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.
6. Penggunaan konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait dengan pola penyajian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan waktu).
Contoh:
- Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya un turun. Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.
- Itu tempatnya masuk perkampungan. Jadi, kita melalui Jalan Fatmasari Raya, kemudian masuk Jalan Cimanggis, dan masuk Jalan Haji Mansyur,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dandi.
Demikianlah penjelasan tentang Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan Teks Berita. Semoga bermanfaat!☺️
Yes
ReplyDeleteAshiapSantuy
ReplyDelete