Pengertian, Prinsip, Strategi dan Proses Manajemen Risiko
INIRUMAHPINTAR - Sejak awal tahun 2000-an, beberapa badan industri dan pemerintah telah memperluas standar peraturan yang meneliti rencana pengelolaan, kebijakan dan prosedur manajemen perusahaan. Dengan semakin banyaknya industri, dewan direksi diminta untuk meninjau dan melaporkan kecukupan proses manajemen risiko perusahaan. Akibatnya, analisis risiko, audit internal dan alat penilaian risiko lainnya menjadi komponen utama strategi bisnis.
Standar pengelolaan risiko telah dikembangkan oleh beberapa organisasi, termasuk Institut Nasional Standar dan Teknologi dan ISO. Standar ini dirancang untuk membantu organisasi mengidentifikasi ancaman spesifik, menilai kerentanan unik untuk menentukan risikonya, mengidentifikasi cara untuk mengurangi risiko ini dan kemudian menerapkan upaya pengurangan risiko sesuai dengan strategi organisasi.
Prinsip-prinsip ISO 31000, misalnya, menyediakan kerangka kerja untuk perbaikan proses manajemen risiko yang dapat digunakan oleh perusahaan, terlepas dari ukuran organisasi atau sektor sasaran. ISO 31000 dirancang untuk "meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan, memperbaiki identifikasi peluang dan ancaman, dan secara efektif mengalokasikan dan menggunakan sumber daya untuk perawatan risiko," menurut situs ISO. Meskipun ISO 31000 tidak dapat digunakan untuk tujuan sertifikasi, namun dapat membantu memberikan panduan untuk audit risiko internal atau eksternal, dan memungkinkan organisasi membandingkan praktik manajemen risiko mereka dengan tolok ukur yang diakui secara internasional.
Pengertian, Prinsip, Strategi dan Proses Manajemen Risiko |
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko dapat diartikan sebagai pendekatan pencegahan secara sistematis untuk memetakan sebab, akibat, dan tindakan yang bisa diambil berkenaan dengan kemacetan yang terjadi. Metode itu biasanya digunakan untuk menganalisis produk dan proses. Penekanannya terletak pada analisis proses, di mana jawaban berbagai pertanyaan berikut dicari dimuka untuk setiap langkah proses: Bagaimana pelaksanaan proses bisa gagal? Apa kira-kira penyebab kegagalan itu? Apa yang terjadi bila pelaksanaan proses gagal? Bagaimana kita dapat mencegahnya? Seberapa penting tindakan pencegahan itu? Siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan jalan keluarnya? Kapan hal itu dilaksanaan?
Manajemen risiko juga dapat didefinisikan sebagai proses proteksi terhadap harta benda, penghasilan, liabilities, dan orang-orang pada suatu perusahaan dengan cara yang paling efisien serta biaya yang sekecil-kecilnya. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah bentuk identifikasi, evaluasi risiko, dan pemilihan metode yang paling menguntungkan untuk mengatasinya.
Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko
ISO merekomendasikan area target atau prinsip berikut harus menjadi bagian dari keseluruhan proses manajemen risiko:
- harus menciptakan nilai bagi organisasi.
- harus menjadi bagian integral dari keseluruhan proses organisasi.
- harus menjadi faktor dalam proses pengambilan keputusan keseluruhan perusahaan.
- harus secara eksplisit mengatasi ketidakpastian.
- harus sistematis dan terstruktur.
- harus didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia.
- harus disesuaikan dengan proyek.
- harus memperhitungkan faktor manusia, termasuk potensi kesalahan.
- harus transparan dan menyeluruh.
- harus bisa disesuaikan dengan perubahan.
- harus terus dipantau dan diperbaiki.
Standar ini sering diakui oleh badan pengatur internasional, atau oleh kelompok industri sasaran. Mereka juga secara teratur dilengkapi dan diperbarui untuk mencerminkan sumber risiko bisnis yang berubah dengan cepat. Meskipun mengikuti standar ini biasanya bersifat sukarela, kepatuhan mungkin diperlukan oleh regulator industri atau melalui kontrak bisnis.
Strategi dan Proses Manajemen Risiko
Semua rencana manajemen risiko me1ngikuti langkah yang sama yang menggabungkan keseluruhan proses manajemen risiko:
1. Identifikasi risiko
Perusahaan mengidentifikasi dan menentukan potensi risiko yang mungkin berpengaruh negatif terhadap proses atau proyek perusahaan tertentu.
2. Analisis risiko
Setelah jenis risiko tertentu diidentifikasi, perusahaan kemudian menentukan kemungkinannya terjadi, dan juga konsekuensinya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk lebih memahami setiap instance risiko tertentu, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi proyek dan tujuan perusahaan.
3. Penilaian dan evaluasi risiko
Risiko tersebut kemudian dievaluasi lebih lanjut setelah menentukan kemungkinan kejadian keseluruhan risiko yang dikombinasikan dengan keseluruhan konsekuensinya. Perusahaan kemudian dapat membuat keputusan apakah risiko tersebut dapat diterima dan apakah perusahaan bersedia menerimanya berdasarkan risk appetite-nya.
4. Mitigasi risiko (peringanan risiko)
Dalam proses ini, perusahaan menilai risiko dengan peringkat tertinggi dan mengembangkan rencana untuk meringankannya dengan menggunakan kontrol risiko tertentu. Rencana ini mencakup proses mitigasi risiko, taktik pencegahan risiko dan rencana kontinjensi jika ada risiko yang membuahkan hasil.
5. Pemantauan risiko
Bagian dari rencana mitigasi mencakup menindaklanjuti kedua risiko tersebut dan keseluruhan rencana untuk terus memantau dan melacak risiko baru dan yang ada. Keseluruhan proses manajemen risiko juga harus ditinjau dan diperbaharui.
Demikianlah penjelasan tentang Pengertian, Prinsip, Strategi dan Proses Manajemen Risiko. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!