INIRUMAHPINTAR - Setelah sekian lama tidak menulis puisi, kali ini saya akan kembali merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi penghapus kesedihan yang berjudul "Tersenyumlah". Puisi ini terinspirasi dari mimpi semalam. Seakan sangat nyata! Walau tetap saja berupa mimpi. Yang terpenting, tiada lagi yang sedih. Setiap pilihan sudah terjadi, tidak usah kembali ke masa lalu. Jalani yang ada di depan mata dan syukuri! Semoga semuanya menjadi pelajaran dan mengandung hikmah berharga. Teruntuk siapa saja yang sedang merasa sedih! Bacalah puisi ini!
Tersenyumlah
Karya : Ahn Ryuzaki
Sudah cukup air mata,
Sudah cukup menderita,
Saatnya Engkau bangkit,
Menghempas semua rasa sakit.
Tiada sesal dahulu,
Apalah daya telah terjadi,
Aku tak berdaya menghampiri,
Saat takdir menjemputmu pergi.
Hempaskan sesak di dada,
Raihlah kedua tangan yang hampa,
Pergilah menjauhi masa lalu,
Tinggalkan benalu rindu.
Tersenyumlah,
Semua telah berkisah,
Buanglah semua rasa sesal di jiwa,
Segeralah tutup luka yang terbuka.
Tersenyumlah,
Aku pun tak kuasa,
Merajut asa pada api membara,
Hanyalah doa semoga Engkau bahagia.
Tersenyumlah,
Habis suara membujuk udara,
Kering berseru memanggil ambara,
Semua lekang bersih tersapu amarah.
Tersenyumlah,
Ikatlah rapi mahkota ikal terurai,
Hamparkan pelindung mutiara sendiri,
Biarkan lemah ini menanggung duri.
Tersenyumlah,
Buah idaman menanti bertumbuh,
Ingatlah sempurnakan kasih sayangmu,
Hanyalah kepada Allah tempat kembalimu.
Makna Puisi
Puisi penghapus kesedihan yang berjudul "tersenyumlah" ini tentu saja tidak mudah dipahami oleh pembaca. Setiap orang bisa memiliki banyak interpretasi. Dan kisah di balik puisi ini baiknya memang bukan untuk digambarkan atau diceritakan sedetail mungkin.
Biarlah kita mengapresiasinya sejalan dengan kata hati. Asalkan tidak dibarengi prasangka negatif atau persepsi yang tidak kodrawi. Biarlah energi positif menjiwai makna yang ingin saya sampaikan. Biarlah menjadi penghapus sedih sesuai interpretasi. Intinya, kepada siapa saja yang telah khilaf merajut mimpi di masa lalu, bukan saatnya dirimu kini memilih jalan penyesalan. Bangkitlah! dan Temukan jalan lain yang siap menuntunmu ke gerbang kemuliaan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!