INIRUMAHPINTAR - Jika Anda diminta untuk menjelaskan Pengertian, Struktur, Kebahasaan, Isi Teks Laporan Hasil Observasi, apa jawaban Anda? Apakah sama dengan jawaban adik-adik pelajar dan Bapak/Ibu guru yang mengajarkan materi berbasis K-13 ini di sekolah, khususnya di kelas VII? Yah, materi ini memang diajarkan dalam bidang studi Bahasa Indonesia K-13, tetapi sesungguhnya materi ini bukanlah materi baru. Jadi, saya pikir tidak sulit untuk mempelajarinya. Apalagi Anda yang pernah belajar Report Text dalam bidang studi Bahasa Inggris, seharusnya tidak sulit lagi memahami tentang teks laporan hasil observasi.
Lagipula, teks laporan hasil observasi sudah sering kita temukan dalam bacaan-bacaan pengetahuan yang ilmiah dan objektif, termasuk dalam soal-soal reading (membaca) dalam ujian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jadi, para warga pendidikan seyogyanya telah familiar dengan gaya penulisan, kaidah teks, dan karakteristik jenis teks ini.
Namun, pada kesempatan ini, saya akan menyajikan teks laporan hasil observasi berdasarkan sudut pandang berbeda serta hasil analisis dan observasi pustaka dari berbagai sumber. Dengan harapan, para pembaca dapat lebih memahami teks laporan hasil observasi secara mendalam sekaligus menjadi inspirasi untuk mengembangkan diri dalam hal tulis-menulis. Berawal dari artikel sederhana ini, tiada yang bisa menyangka, kelak mungkin saja ada di antara para pembaca yang bakal menjadi ahli dalam menghasilkan karya tulis.
Jadi, mari kita mulai penjelajahan ilmu kita tentang Pengertian, Struktur, Kebahasaan, Isi Teks Laporan Hasil Observasi.
Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang mendeskripsikan atau mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan hasil observasi (pengamatan) yang ilmiah dan sistematis dengan menggunakan analisis yang kredibel.
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyampaikan informasi tentang suatu hal/konsep secara general (umum) berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang sebenarnya.
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang menjabarkan sesuatu (materil maupun non-materil) secara terstruktur berdasarkan sudut pandang ilmu pengetahuan.
Teks laporan hasil observasi merupakan teks rincian hasil pengamatan yang disajikan secara sistematis bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca.
Misalnya, jika kita ingin membuat teks laporan hasil observasi pada "Kucing", maka perlu untuk mengamatinya dan membandingkannya dengan ras hewan sejenis misalnya harimau, singa, atau jenis ras kucing lainnya.
Tujuan Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang objek/konsep/sesuatu apa adanya, sesuai fakta dan data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan sistematis dan analisis ilmiah. Untuk membuat teks laporan hasil observasi, kita perlu mengamati dan membandingkan objek/sesuatu/konsep dengan objek/sesuatu/konsep lain yang memiliki karakteristik atau ciri-ciri serupa.Misalnya, jika kita ingin membuat teks laporan hasil observasi pada "Kucing", maka perlu untuk mengamatinya dan membandingkannya dengan ras hewan sejenis misalnya harimau, singa, atau jenis ras kucing lainnya.
Struktur Umum Teks Laporan Hasil Observasi
Secara umum, teks laporan hasil observasi terdiri dari:
- Paragraf 1 adalah definisi/gambaran/pernyataan umum
- Paragraf 2 adalah deskripsi/perincian/klasifikasi bagian
- Paragraf 3 adalah kesimpulan atau ringkasan secara keseluruhan
Jumlah paragraf untuk deskripsi bagian boleh lebih dari satu, bergantung dari banyaknya data-data atau fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan. Berikut penjelasannya!
1. Gambaran/Pernyataan/Klasifikasi/Definisi/Penjabaran/Keterangan Umum
Gambaran atau pernyataan atau klasifikasi atau definisi atau penjabaran atau keterangan atau deskripsi umum atau informasi tambahan tentang subjek utama yang dilaporkan. Biasanya gambaran umum ini memuat informasi umum (nama ilmiah, kelas, asal usul, informasi pelengkap lainnya tentang subjek yang dilaporkan). Dalam menyajikan definisi, ciri bahasa yang digunakan yaitu menggunakan istilah dan ditandai dengan kata "adalah" atau "merupakan".
Gambaran atau pernyataan atau klasifikasi atau definisi atau penjabaran atau keterangan atau deskripsi umum atau informasi tambahan tentang subjek utama yang dilaporkan. Biasanya gambaran umum ini memuat informasi umum (nama ilmiah, kelas, asal usul, informasi pelengkap lainnya tentang subjek yang dilaporkan). Dalam menyajikan definisi, ciri bahasa yang digunakan yaitu menggunakan istilah dan ditandai dengan kata "adalah" atau "merupakan".
2. Deskripsi/Perincian/Klasifikasi Bagian
Deskripsi/Perincian/Klasifikasi Bagian memuat klasifikasi atau penjelasan bagian-bagian tertentu dari objek yang dilaporkan. Kalau subjeknya binatang (fauna) dapat mencantumkan ciri fisik, perilaku, habitat, makanan, reproduksi, keunikan. Kalau tumbuhan (flora) dapat menrincikan ciri fisik bunga, buah, biji, warna, akar, reproduksi, keunikan atau penjelasan bagian-bagian yang lain. Kalau perlu, rincikan juga khasiat/manfaat dan kandungan gizi/nutrisi dalam tumbuhan tersebut.
Kalau yang dilaporkan adalah tempat, benda, atau segala sesuatu yang non-materil, klasifikasi bagiannya dapat memuat tentang manfaat, keunikan, gejala-gejala lain yang berkaitan.
Selanjutnya, ciri bahasa/kebahasaan yang digunakan di tahap ini yaitu bentuk-bentuk kata perincian atau pengklasifikasian misalnya "dikategorikan", "diklasifikasikan sebagai", "termasuk", dsb.
Sama dengan bagian pendahuluan (gambaran umum), deskripsi bagian juga menggunakan kata-kata istilah ilmiah, kata baku, dan kalimat efektif. Dan kata penghubung yang digunakan dapat berupa yaitu, dan, misalnya, antara lain, selain itu, bahkan, di samping itu, dari segi, dsb.
Deskripsi/Perincian/Klasifikasi Bagian memuat klasifikasi atau penjelasan bagian-bagian tertentu dari objek yang dilaporkan. Kalau subjeknya binatang (fauna) dapat mencantumkan ciri fisik, perilaku, habitat, makanan, reproduksi, keunikan. Kalau tumbuhan (flora) dapat menrincikan ciri fisik bunga, buah, biji, warna, akar, reproduksi, keunikan atau penjelasan bagian-bagian yang lain. Kalau perlu, rincikan juga khasiat/manfaat dan kandungan gizi/nutrisi dalam tumbuhan tersebut.
Kalau yang dilaporkan adalah tempat, benda, atau segala sesuatu yang non-materil, klasifikasi bagiannya dapat memuat tentang manfaat, keunikan, gejala-gejala lain yang berkaitan.
Selanjutnya, ciri bahasa/kebahasaan yang digunakan di tahap ini yaitu bentuk-bentuk kata perincian atau pengklasifikasian misalnya "dikategorikan", "diklasifikasikan sebagai", "termasuk", dsb.
Sama dengan bagian pendahuluan (gambaran umum), deskripsi bagian juga menggunakan kata-kata istilah ilmiah, kata baku, dan kalimat efektif. Dan kata penghubung yang digunakan dapat berupa yaitu, dan, misalnya, antara lain, selain itu, bahkan, di samping itu, dari segi, dsb.
3. Simpulan/Ringkasan
Simpulan/ringkasan memuat ringkasan/gambaran umum yang mencakup isi teks laporan hasil observasi secara keseluruhan. Namun, tahap ini boleh ada atau tidak, bergantung dari penulisnya.
Simpulan/ringkasan memuat ringkasan/gambaran umum yang mencakup isi teks laporan hasil observasi secara keseluruhan. Namun, tahap ini boleh ada atau tidak, bergantung dari penulisnya.
Ciri/Kaidah Bahasa (Kebahasaan)
- Menggunakan istilah-istilah ilmiah misalnya bahasa Latin atau bahasa Inggris.
- Menggunakan ungkapan kata definisi misalnya adalah, merupakan, didefinisikan sebagai, dsb
- Menggunakan kalimat klasifikasi/bagian, misalnya seperti, yaitu, antara lain, yakni, diklasifikasikan sebagai, dsb.
- Menggunakan imbuhan asing misalnya -is, -isasi, anti-, in-, ab-, dsb.
- Menggunakan kata penghubung atau konjungsi misalnya, dan, atau, selain itu, bahkan, dsb.
- Menggunakan bahasa baku (formal) sesuai ejaan yang disempurnakan.
Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi dalam Teks Berbahasa Inggris
- Menggunakan relating verbs menunjukkan karakteristik, misalnya Reptile are scary animals (hal ini mesti berlaku umum).
- Menggunakan general nouns, seperti Mamalia in Papua island, dsb.
- Menggunakan kata kerja aksi dalam menjabarkan perilaku, misalnya Komodo cannot fly, Cenderawasih cannot run fast, dsb.
- Menggunakan present tense untuk menjabarkan sesuatu secara umum, misalnya Macan Sumatra is usually more than 200 kg in weight.
- Menggunakan istilah teknis, kalimat teknis, dan setiap paragraf mengandung kalimat topik untuk mengembangkan sejumlah informasi.
Ciri Tujuan dan Isi
- Isi yang dibahas dalam teks laporan hasil observasi adalah ilmu tentang suatu objek/konsep/sesuatu.
- Objek yang dibahas bersifat umum sehingga menjelaskan ciri umum dari suatu objek/konsep/sesuatu termasuk kategori/ klasifikasi/kelompok itu
- Judul teks laporan hasil observasi bersifat umum misalnya Pantai, Lalat, Pancasila, Ponsel, Komputer, Museum, Demokrasi, dsb.
- Bertujuan menjelaskan dari sudut pandang keilmuan dan ilmu pengetahuan.
- Objek/konsep/sesuatu dibahas secara sistematis, dirinci bagian-bagiannya, dan objektif.
- Memerinci objek atau hal secara sistematis dari sudut ilmu (pengertian/definisi, klasifikasi bagian, jabaran ciri objek, simpulan/ringkasan).
- Bertujuan menambah pengetahuan/wawasan pembaca.
- Isi teks laporan hasil observasi umumnya terdapat dalam buku-buku pelajaran atau majalah-majalah ensiklopedia.
- Isi yang dibahas relevan dengan teori-teori para ahli.
- Isi teks laporan hasil observasi disajikan apa adanya, bukan opini ataupun isu semata.
Nah, seperti itulah penjelasan lengkap tentang Pengertian, Struktur, Kebahasaan, Isi Teks Laporan Hasil Observasi. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!