Pengertian, Sifat-Sifat, Jenis-Jenis Unsur Transisi
INIRUMAHPINTAR - Pembahasan kali ini tentang pelajaran Kimia yakni Pengertian, Sifat-Sifat, Jenis-Jenis Unsur Transisi. Unsur-unsur transisi merupakan unsur-unsur logam yang terletak di
antara golongan IIA dan IIIA dalam sistem periodik. Sifat-sifat unsur transisi
bukan merupakan peralihan dari sifat unsur logam ke sifat unsur nonlogam. Sebagian
besar unsur transisi periode keempat ditemukan di alam sebagai senyawa. Hanya
tembaga yang selain sebagai senyawa dapat ditemukan sebagai unsur bebas.
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri atas:
21Sc,
22Ti, 23V, 24Cr, 25Mn, 26Fe,
27Co, 28Ni, 29Cu, dan 30Zn
Mineral bijih logam unsur transisi periode keempat di alam banyak terdapat sebagai oksida atau sulfidanya mineral bijih logam unsur transisi bayak terdapat sebagai oksida karena oksigen merupakan unsur yang reaktif dan melimpah, baik di atmosfer maupun di kulit bumi. Contohnya, pasir pantai mengandung oksigen 50%. Bahkan sebagian besar oksigen terikat sebagai oksida logam dan nonlogam di kerak bumi.
Demikian juga mineral bijih logam banyak terdapat sebagai sulfida, karena belerang banyak terdapat menyebar di kerak bumi. Belerang merupakan unsur yang reaktif terhadap logam, sehingga logam-logam transisi di kerak bumi banyak membentuk senyawa-senyawa sulfida.
Sifat Fisis Unsur-Unsur Transisi
Unsur-unsur transisi periode keempat memiliki sifat fisis sebagai
berikut:
- memiliki penampilan metalik
- titik lebur, titik didih, dna massa jenisnya relatif tinggi
- memiliki struktur molekul raksasa
- merupakan penghantar listrik dan panas yang baik
Sifat-Sifat Spesifik Unsur-Unsur Transisi
Senyawa unsur-unsur transisi pada umumnya berwarna dan warna tersebut bergantung pada banyak dan jenis ionnya atau molekul lain yang terikat atom logam.
Unsur-unsur transisi periode keempat memiliki bilangan oksidasi yang
sangat bervariasi, yaitu antara +1 sampai dengan +7, khususnya apabila
berikatan dengan atom oksigen.
Unsur-unsur transisi periode keempat dapat membentuk ion logam,
misalnya Fe2+ dan Fe3+ serta Mn2+ dan Mn3+.
Jenis-jenis Unsur-Unsur Transisi
Berikut ini 10 jenis unsur-unsur transisi yang perlu diketahui:
Skandium ditemukan di alam bersama-sama dengan unsur-unsur lantanida
karena kesamaan sifat dengan unsur-unsur tersebut. Sc3+ agak mirip
dengan Al3+, yaitu bersifat amfoter. Sc merupakan logam yang jarang
ditemukan. Kandungan unsur tersebut di dalam tambang mineral diperkirakan 5
sampaia 30 ppm. Produksinya dalam industri sekitar beberapa gram sampai dengan
beberapa kilogram. Salah satu penggunaan Sc adalah sebagai komponen dalam lampu
berintensitas tinggi.
Titanium merupakan logam kesembilan terbanyak, meliputi 0.6% penyusun
kerak bumi. Titanium banyak terdapat dalam mineral rutile (TiO2) dan
ilmeit (FeTiO3). Ti digunakan sebagai bahan konstruksi karena sifat
fisiknya sebagai berikut:
- massa jenisnya rendah (logam ringan)
- kekuatan strukturnya tinggi dan tahan panas
- tahan terhadap korosi
Titanium pada suhu tinggi tidak mengalami perubahan kekuatan
(strenght), karena itu baja titanium banyak digunakan sebagai bodi pesawat
terbang dan supersonik. Ti di dalam industri polimer polietilen digunakan
sebagai bahan katalis.
TiO2 bersifat amfoter, tidak beracun, tidak tembus cahaya,
dan harganya murah. Oleh karena itu, di dalam industri TiO2
digunakan sebagai pigmen putih, bahan pemutih kertas, kaca, keramik, dan
kosmetik. TiO2 dihasilkan dari reaksi TiCl4(g) dan O2(g).
Vanadium merupakan unsur logam yang cukup banyak (0.02% kerak bumi).
Sekitar 80% produksi logam vanadium digunakan untuk pembuatan baja. Baja yang
mengandung vanadium digunakan untuk peralatan teknik yang membutuhkan kekuatan
dan kelenturan, seperti pegas (Shock breaker) dan mesin-mesin berkecepatan
tinggi.
Oksida vanadium yang penting adalah V2O5 yang digunakan sebagai
katalis pada pembuatan asam sulfat dengan proses kontak. Fero vanadium
mengandung 35% - 95% yang merupakan logam campuran, sebagai bahan dasar
konstruksi. Fero vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5
dengan pereduksi campuran silikon dan besi.
SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak
CaSiO2(l)
Terdapat di kerak bumi dengan konsentrasi 122 ppm. Bijih krom yang
utama adalah kromit (Fe(CrO2)2). Penggunaan krom adalah
untuk pembuatan baja yang tahan karat. Sebagai bahan dasar konstruksi baja
adalah fero krom, dibuat dengan cara mereduksi Fe(CrO2)2.
Logam krom reaktif terhadap oksigen dan membentuk oksida. Oksida
tersebut membentuk lapisan tipis di permukaan logam (film tipis) sehingga dapat
melindungi logam dari oksidasi lebih lanjut. Oleh karena itu, logam Cr tetap
mengilap cemerlang. Karena sifat itulah logam krom banyak digunakan untuk
industri mobil, industri alat rumah tangga, dan industri perumahan.
Krom banyak juga digunakan untuk melapisi logam tembaga dan nikel
dengan cara elektroplating. Baja yang mengandung 12% krom disebut baja tidak
berkarat. Sedangkan nikrom adalah paduan logam yang terdiri dari 15% Cr, 60%
Ni, dan 25% Fe. Nikrom banyak digunakan dalam konstruksi alat pemanas.
Kalium kromat adalah senyawa krom yang memiliki bilangan oksidasi Cr =
+6. Garam kromat tersebut jika dituangi dengan H2SO4(aq)
akan berubah menjadi kalium bikromat jingga.
Biji mangan yang utama adalah pirolusit (MnO2). Kegunaan
mangan yang paling penting adalah produksi baja, untuk itu dapat digunakan
logam campuran besi dengan mangan yang disebut fero mangan. Fe-Mn dapat
diproduksi dengan mereduksi campuran besi oksida dengan karbon.
6. Nikel (N)
Bijih nikel di alam banyak ditemukan dalam mineral pentlandid (FeN)5
dan gamerit. Cadangan nikel terbesar ditemukan di Kanada, 300 juta pon per
tahun. Di Amerika Serikat, nikel 80% digunakan untuk pembuatan campuran logam,
15% untuk elektroplating, dan sisanya untuk bermacam-macam kegunaan.
Monel merupakan logam campuran yang terdiri dari 60% Ni dan 40% Cu.
Nikrom merupakan logam campuran tahan asam yang mengandung 60% Ni, 25% Fe, dan
15% Cr. Serbuk nikel dalam proses industri banyak digunakan untuk katalis, misalnya
reaksi adisi H2 dalam industri margarine atau mentega.
7. Seng (Zn)
Seng di alam merupakan senyawa yang tersebar luas sebagai bijih
tambang. Umumnya senyawa tersebut adalah seng blende dan calamine, di samping
mineral-mineral lain.
Seng adalah logam ringan yang warna kilapnya putih kebiruan. Massa
jenis seng 7.13 g cm-1 dan titik leburnya 419oC.
Penggunaan seng antara lain sebagai logam pelapis besi, untuk mencegah
besi berkarat. Hal itu disebabkan seng di udara lembap membentuk seng karbonat
basa yang berupa lapisan tipis di permukaan logam seng, sehingga melindungi
logam terhadap oksidasi udara lebih lanjut.
ZnS digunakan sebagai bahan cat
putih, pelapis lampu TL, layar TV, dan layar monitor komputer. Hal itu
disebabkan ZnS akan berfluoresensi (berpendar) apabila dikenai sinar katode.
8. Kobalt (Co)
Kobalt di alam diperoleh sebagai bijih smaltit dan kobalit yang
biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu.
Penggunaan kobalt antara lain sebagai paduan logam, seperti alnico,
campuran Al, Ni, dan Co. Seperti halnya besi, Co dapat membentuk senyawa dengan
bilangan oksidasi Co = +2 [kobal II] dan Co = +3. Larutan Co2+ merah jambu yang
berubah menjadi biru karena dehidrasi, saat ini digunakan untuk tinta rahasia
yang tulisannya akan kelihatan apabila dipanasi. Dalam peramalan cuaca terdapat
kertas yang mengandung Co2+ biru yang apabila keadaan lembap warna kertas
berubah menjadi merah jambu.
9. Besi
Besi di dunia dengan produksi tahunan mendekati satu miliar ton
merupakan logam paling penting dalam peradaban modern. Bijih besi ditemukan
tersebar luas di seluruh kerak bumi berupa pirit, hematit, mangnetit, dan
Umonit. Besi juga terdapat di dalam silikat, lempung, bahkan pada makhluk hidup
zat besi sangat penting untuk menghasilkan hemoglobin dalam darah dan klorofil
pada tanaman.
Besi banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan baja dan logam
campuran. Misalnya, stainless steel mengandung 64% Fe, 18%Cr, dan 18% Ni banyak
digunakan untuk pisau, alat-alat bedah, dan bumper mobil. High speed steel
sebagai alat pemotong mekanik yang kecepatannya 20 kali kecepatan alat mekanik
baja biasa, mengandung 18% Tungsten, 5% Cr dan besi. Pengolahan bijih besi
dilakukan di dalam tanur tinggi yang dikenal dengan nama blast furnance.
10. Tembaga
Unsur tembaga di alam terdapat dalam bijih tembaga dan 80% diperoleh
sebagai sulfida misalnya kalkopirit dan glance. Tembaga juga banyak didapatkan
dalam keadaan bebas di alam. Penggunaan tembaga di Amerika 50% untuk keperluan
listrik, 20% untuk pipa ledeng dan industri perakitan, dan sisanya untuk logam
campuran, yaitu perunggu (Cu +Sn) dan kuningan.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang Pengertian, Sifat-Sifat, Jenis-Jenis Unsur Transisi. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!