Kata-Kata Mutiara Untuk Gadis Berjilbab

INIRUMAHPINTAR - Untuk menilai kecantikan seorang gadis berjilbab yang telah memenuhi syariat, sesungguhnya tidaklah cukup hanya menggunakan kata-kata mutiara. Hal itu dikarenakan gadis berjilbab memiliki derajat yang jauh lebih tinggi dari wanita-wanita yang masih belum memperoleh hidayah untuk menutup aurat. 

Pemisalan yang paling sederhana adalah perbandingan buah pisang yang tertutup sempurna dengan kulitnya dengan buah pisang yang telah terkupas kulitnya. Manakah di antara keduanya yang memiliki harga? Tentu saja, konsumen yang baik lagi bijak pasti akan memilih pisang yang masih utuh - tertutup dengan kulit dan tanpa lecet, meskipun ditawari dengan harga mahal ketimbang membeli pisang yang telah tersingkap kulitnya. 

Pemisalan yang lain yaitu gadis berjilbab diibaratkan sebagai mutiara terindah. Terjaga dalam lautan, terlindungi dalam kerang, dan tersimpan di tempat-tempat yang tidak mudah ditemukan. Pengibaratan itu mengilustrasikan bahwa, di zaman sekarang gadis berjilbab yang benar-benar menjilbabkan lahir dan batinnya tidak lagi mudah ditemukan, mereka terjaga di dalam bilik-bilik terasing, tak terlihat mata-mata haram, dan ternaungi kesejukan manisnya penghambaan.

Jangan sampai kita berpikir bahwa gadis berjilbab itu adalah mereka yang sering terpampang di beranda Facebook, atau di Instagram. Walau mereka telah menutup aurat, gadis berjilbab yang mengizinkan dirinya terlihat oleh semua mata di media sosial masihlah dianggap bukan sebagai mutiara yang sesungguhnya. 

Gadis berjilbab yang lebih pantas digelari mutiara terindah adalah mereka yang lebih memilih tidak terakses oleh media-media publikasi. Mereka hanya akan berbahagia menampakkan aurat di hadapan suami. Tiada lagi suara mendayu-dayu ke lawan jenis, walau lewat panggilan telepon. Tiada lagi kaki-kaki atau lengan-lengan yang begitu mudah tersingkap, entah sengaja maupun tidak. Sebagian mereka bahkan telah istiqamah menjaga aura wajah di balik niqab. 

Gadis berjilbab menutup aurat bukan hanya lahiriah tetapi juga batiniah. Mereka tangguh meski seringkali di cap dengan kata-kata tidak menyenangkan. Mereka tetap bersabar walaupun dicibir atau bahkan dianggap sebagai simbol pelaku kejahatan. Mereka menyempurnakan jilbab bukan semata-mata untuk berbangga atau tampil berbeda. Mereka hanya berjuang sebaik-baiknya menjadi hamba yang menunaikan kewajiban sebagai seorang wanita muslimah.

Gadis berjilbab tidak punya waktu untuk berkumpul dan saling bergosip ria dipojok-pojok kampung atau kompleks perumahan. Mereka lebih senang menyibukkan diri dengan pengajian dan aktivitas yang bernilai ibadah. Mereka adalah istri-istri setia, ibu rumah tangga yang mulia, pendidik abadi bagi anak-anaknya, akuntan serba bisa, manager multi-talenta, dan banyak lagi keahlian-keahlian lain yang tidak disangka-sangka.

Namun, jangan berpikir gadis berjilbab itu manusia yang super sempurna! Mereka adalah manusia biasa. Mereka tidak luput dari khilaf. Dan mungkin ada juga yang gagal dalam ujian ke-sholehan-nya. Namun, bukan berarti mereka patut dihina atau disamaratakan dengan semua gadis berjilbab yang lain. Bukankah iman selalu naik turun. Begitupun mereka. Tiada daya dan upaya melainkan hidayah dan pertolongan dari Allah. 

Setidaknya gadis berjilbab yang mengikut syariat, telah melunasi salah satu kewajibannya, yaitu menutup aurat. Jadi, jika ada makhluk yang tidak suka atau sampai memfitnah, maka hampir dipastikan mereka adalah kaum-kaum yang belum sempurna jilbabnya.

Cahaya yang terpancar dan menaungi gadis berjilbab selalu bersinar sepanjang hayat. Tidak akan redup meski raga menua. Pantang padam hingga akhir zaman. Selalu menjadi penerang tanpa batas. 

Jadi, jangan salah, gadis berjilbab adalah derajat yang sulit tertandingi. Menjadi bidadari-bidadari yang sulit tersaingi. Mereka adalah mutiara-mutiara terindah yang dirindukan surga dan pantas bersanding dengan istri-istri nabi kelak pada waktunya, Insya Allah.

Share :

Facebook Google+ Twitter

Related Posts :