INIRUMAHPINTAR - YouTube adalah salah satu situs penyedia video-video yang sangat populer di dunia. Hal itu mudah untuk dibuktikan. Berdasarkan penelusuran saya hari ini, YouTube tercatat kokoh bertengger sebagai situs nomor 2 terpopuler di dunia versi alexa rank. Bahkan di negara Amerika Serikat dan India, situs ini pun menduduki posisi sama, yaitu peringkat ke-2. Sementara itu, di Rusia dan China, YouTube masing-masing menduduki peringkat 3 dan 4. Bahkan di China, situs ini menunjukkan kelasnya dengan menembus peringkat ke-12. Melihat rekor YouTube yang super WOW seperti di atas, saya pun penasaran untuk melihat peringkatnya di Indonesia. Sayang sungguh sayang, saya belum menemukannya. Mungkin ada di antara pembaca yang tahu, boleh deh share di kolom komentar. Saya hanya bisa memprediksi, YouTube sangat mungkin menduduki peringkat 10 besar di Indonesia. Benar atau tidak, yang pastinya saya yakin YouTube adalah situs layanan video terpopuler di Republik ini.
Melihat statistik pertumbuhan viewer YouTube yang semakin menanjak seiring dengan menuanya zaman, saya pun tertarik menelusuri seberapa besar pengaruh atau dampak fenomena tersebut kepada masyarakat, terutama bagi siswa atau pelajar di tingkat SMP dan SMA. Berbicara tentang dampak atau pengaruh, tentu saja cuma ada dua yaitu positif atau negatif. Lalu, mungkin ada yang bertanya, YouTube itu lebih banyak memiliki dampak positif atau negatif? Nah, pernah gak kalian memikirkan hal ini? atau ada yang pernah memperdebatkan fenomena ini? Jika belum, ayo kita bahas secara mendalam dampak-dampak tersebut menggunakan logika dan fakta yang ada walaupun belum sampai kepada data empirik sekelas penelitian ilmiah! Cekidot!
Pertama, saya mengajak pembaca untuk menelusuri dampak positif YouTube terhadap prestasi siswa, sebagai berikut:
1. YouTube bisa Menjadi Sumber Belajar Siswa
Hampir semua topik tersedia di YouTube. Mulai dari hiburan seperti lagu, film, stand up comedy, sulap, lawakan, atau informasi berita terkini meliputi dunia politik, ekonomi, bisnis, bola, atau video motivasi dan inspiratif seperti ceramah, mengaji, tips-trik melakukan sesuat, dsb hingga channel pembelajaran yang meliputi berbagai jenis ilmu pengetahuan dan teknologi seperti video tutorial, dsb. Jadi, apapun yang siswa ingin pelajari, hampir semuanya tersedia di YouTube. Jika siswa cermat memanfaatkan mewahnya pelayanan ini, dengan berbekal gadget dan kuota internet saja maka siswa dapat mempelajari banyak hal, termasuk pelajaran sekolahnya. Misalnya, seorang siswa yang kesulitan mengerjakan soal matematika, lalu membuka salah satu channel bimbingan belajar yang tersedia di YouTube. Tanpa meninggalkan rumah atau bergerilya mencari bantuan teman-temanya yang pintar, ia bisa mengerjakan PR-nya hanya dengan mengikuti cara-cara dan penjelasan penjelasan dari kakak-kakak, mba-mba, atau om-om pembuat video bedah soal matematika.
Selanjutnya, ketika seorang siswa ingin belajar bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, hanya dengan membuka situs belajar yang jumlahnya mencapai ribuan, atau lebih di YouTube, ia bisa belajar sambil tidur-tiduran di dalam kamar. Singkat cerita, proses belajar online melalui YouTube ini memberikan nilai tambah atau suplemen dalam menguasai materi pelajaran sekolah. Hasilnya, siswa-siswa yang belajar dengan fasilitas dari YouTube ini berpeluang memiliki prestasi sekolah yang menjanjikan. Nah karena alasan inilah, YouTube dapat dikatakan berdampak positif terhadap prestasi akademik siswa di sekolah.
2. YouTube bisa Menjadi Ajang Menuangkan Kreativitas Siswa
Ketika siswa telah mampu membuat video sendiri lalu menguploadnya di YouTube artinya ia telah sampai kepada tahap lanjutan melek teknologi. Ia tidak lagi memposisikan diri sebagai konsumen sejati yang hanya menghabiskan waktunya menonton video di YouTube. Dalam hal ini, ada kecenderungan untuk mempelajari hal-hal baru, misalnya membagikan video-video petualangannya sehari-hari bersama teman-teman sekolah, atau membuat video tutorial sendiri. Dan tipe siswa yang mulai bergelut dengan dunia YouTubers, tentu saja ia akan berusaha mengenal dan mempelajari cara editing video. Artinya, secara keseluruhan proses ini menjadi ajang menuangkan ide dan kreativitas. Jika terus berlanjut, skill ini akan mengantarkan siswa bukan hanya kreatif dalam mengikuti pendidikan akademik di sekolah tetapi juga dapat mengantarkannya berprestasi di lingkup luar sekolah. Bahkan, keberhasilan ini bagaikan aji mumpung. Tidak sedikit dari siswa yang naik kelas tersebut menjadi YouTubers sekaligus Google Adsense Publishers yang dapat menghasilkan pundi-pundi dollars yang menggiurkan. Dampak positif inilah yang sangat potensial diraih bagi para siswa yang konsisten berjalan di trek yang benar dalam mengelola situs YouTube.
3. YouTube bisa Menjadi Sumber Motivasi dan Inspirasi terhadap Siswa
Adanya banyak informasi yang tersedia di YouTube memungkinkan siswa yang menggilai situs ini dapat memperoleh motivasi dan inspirasi dari orang-orang hebat. Di sana ada channel YouTube Ustad Yusuf Mansur dan anaknya yang begitu inspiratif, menjelaskan rahasia-rahasia ilmu sedekah secara gamblang dan jelas tanpa batas. Ada juga video-video tilawah dari Muzammil, seorang mahasiswa yang jago mengaji dan hafal Quran 30 juz, sangat inspiratif. Yang menyukai kisah-kisah misteri dan rahasia-rahasia dunia, tersedia channel Harry Ware. Dan yang tak kalah hebatnya, siswa yang tertarik mempelajari pembuatan film pendek, cukup mengunjungi YouTuber muda, Agung Hapsa. Atau ada yang suka lucu-lucuan, mereka cukup terjun ke channelnya Ria Yunita atau yang lebih dikenal Ria Ricis. Dan terakhir, agar rohani dan kepribadian terbentuk sedini mungkin, para siswa dapat mengunjungi situs ceramah Ustad Abdul Somad. Intinya, jika siswa pandai memilih channel di situs YouTube, ia akan memperoleh manfaat, setidak-tidaknya ia memperoleh kabar motivasi yang tentu saja berdampak positif terhadap tumbuh kembangnya, termasuk dalam menjalani proses belajar di rumah maupun di sekolah. Dan pada akhirnya, prestasi sekolahnya pun dapat terus naik atau stabil di level menengah ke atas.
Selain memiliki dampak positif, keberadaan YouTube di tengah-tengah peradaban manusia juga dipastikan memiliki dampak atau pengaruh negatif, termasuk hal-hal berikut ini:
1. Keasyikan menonton video YouTube menghabiskan waktu belajar
Meskipun video-video yang tersedia di YouTube mencakup banyak topik, orang-orang yang mengakses YouTube lebih cenderung mencari video-video hiburan dibandingkan video-video tentang pelajaran. Dan tidak sedikit dari mereka masih berstatus pelajar atau siswa SMP dan SMA. Faktanya, tayangan menarik dan bervariasi yang disediakan YouTube mampu memikat siapapun untuk berlama-lama menonton video. Imbasnya, jika siswa ikut-ikutan terjangkit virus ketergantungan ini, maka waktu belajar berpotensi terkuras habis. Dan bisa ditebak, prestasi sekolahnya pasti akan anjlok.
2. Memungkinkan siswa menonton konten dewas4
Walaupun YouTube telah dilengkapi dengan filter dalam penyajian konten, tidak sedikit dari siswa yang masih remaja atau di bawah umur yang menggunakan segala cara untuk membuka situs-situs bermuatan 18 tahun ke atas. Jika mereka berhasil melakukan itu dan tidak dipantau oleh orang tua dan lingkungan, maka lambat laun prestasi belajar di sekolah dipertaruhkan. Kemungkinan mereka menjadi malas atau sulit belajar karena psikologis mereka telah terjangkiti virus-virus pemecah konsentrasi, yang berasal dari video-video berk0nten dewas4.
3. Terjangkit virus komentar/chat berbau nakal dan tidak mendidik
Bukan hanya video yang bisa dinikmati user di situs YouTube. Di bawah video, selalu tersedia kolom untuk berkomentar, sebagai ruang berinteraksi subscribers dan admin. Di video-video tertentu, terutama yang menyinggung S4R4 atau mengundang kontroversi seperti dalam video-video politik atau hasil pertandingan bola. Para pendukung kedua kubu saling balas-membalas komentar. Parahnya, tidak sedikit yang sampai mengeluarkan kata-kata kurang sopan. Nah, jika ruang ini diekspos oleh siswa yang masih labil, maka hasilnya dipastikan kurang baik. Mereka berpotensi ikut terjangkit sikap mudah men-judge orang lain, bully-membully atau singgung-menyinggung sebagaimana yang dipertontonkan akun-akun tidak bertanggung jawab di kolom komentar atau chat tersebut.
Kesimpulannya adalah segala hal di dunia ini memiliki dampak positif dan negatif, termasuk situs layanan video: YouTube. Semuanya bergantung cara kita menyikapinya. Untuk itu, para orang tua sebaiknya selalu mengawasi aktivitas Internet anak-anak mereka. Dampingi dan jangan memberikan kebebasan seluas-luasnya menelusuri jejak-jejak petualangan di dunia maya, termasuk di YouTube. Jika kurang berhati-hati dan tidak waspada, YouTube bukannya memberikan manfaat atau dampak positif melainkan berpotensi menjadi sumber malapetaka bagi prestasi dan tumbuh kembang siswa.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!