Pengertian, Sejarah, Jenis, Manfaat Tempe
INIRUMAHPINTAR - Dalam rangka menambah wawasan bioteknologi kita, pada kesempatan ini, saya tertarik untuk mengangkat tema postingan tentang Tempe - Pengertian, Sejarah, Jenis, Manfaat Tempe. Saya pikir sebagai orang asli Indonesia, kita wajib tahu seluk beluk tentang Tempe. Apalagi makanan ini merupakan salah menu favorit di kala bersantap pagi, siang, maupun malam. Lagipula, tidak ada salahnya bagi ibu-ibu atau calon ibu untuk belajar membuat tempe hasil racikan sendiri. Siapa tahu berpeluang usaha baru nantinya.
Pengertian Tempe
Baiklah kita awali dengan mengenal pengertian tempe dari berbagai sudut pandang. Secara sederhana, tempe merupakan bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh dengan bantuan mikroba, berbentuk dan memiliki bau berbau khas serta berwarna putih keabu-abuan.
Pengertian serupa menyebutkan bahwa tempe adalah bahan makanan yang terbuat dari kedelai dan campuran ragi/laru yang mengandung mikroba (Rhizopus oryzae).
Ada juga yang lebih suka dengan pengertian lain yang menjelaskan bahwa tempe merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari fermentasi kedelai menggunakan ragi/laru selama satu malam.
Berdasarkan asal pembuatannya, tempe dapat juga diartikan sebagai makanan unik dan asli dari Indonesia dan termasuk jenis makanan hasil bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara bahkan di dunia serta mengandung gizi tinggi karena terbuat dari kacang kedelai yang dipercaya ahli memiliki kadar protein tinggi.
Pengertian serupa menyebutkan bahwa tempe adalah bahan makanan yang terbuat dari kedelai dan campuran ragi/laru yang mengandung mikroba (Rhizopus oryzae).
Ada juga yang lebih suka dengan pengertian lain yang menjelaskan bahwa tempe merupakan bahan makanan yang dihasilkan dari fermentasi kedelai menggunakan ragi/laru selama satu malam.
Berdasarkan asal pembuatannya, tempe dapat juga diartikan sebagai makanan unik dan asli dari Indonesia dan termasuk jenis makanan hasil bioteknologi terkemuka di Asia Tenggara bahkan di dunia serta mengandung gizi tinggi karena terbuat dari kacang kedelai yang dipercaya ahli memiliki kadar protein tinggi.
Sejarah singkat Tempe
Hingga saat ini, belum ada data valid yang menyebutkan sejak kapan tempe dibuat dan menjadi makanan sehari-hari orang Indonesia, khususnya orang Jawa. Hanya saja, pernah disebutkan dalam Serat Centini terbitan 1815 di Keraton Solo, bahwa salah satu budaya orang Jawa yaitu makan tempe. Artinya, tempe sudah dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka.
Proses singkat Pembuatan dan Pengolahan Tempe
Dalam proses pembuatan tempe, jamur Rhizopus oryzae mempunyai peran penting. Jamur inilah nantinya yang menjadi cikal bakal terjadinya fermentasi pada kacang kedelai.Jamur yang ada dalam ragi ini sesungguhnya dapat diperoleh dengan dua cara. Pertama, cara alami yaitu memanfaatkan ragi daun, terkandung dalam daun jati, daun waru atau daun pisang bekas pembungkus tempe. Cara kedua, menggunakan ragi berupa tepung yang banyak dijual di pasar atau swalayan.
Proses pembuatan tempe tidak sesulit yang dibayangkan. Aktivitas awal yaitu menyiapkan (menyortir) dan membersihkan kacang kedelai yang akan digunakan sebagai bahan dasar. Setelah itu direbus setengah matang lalu direndam dalam air bersih selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Tentu saja, jika direndam pukul 6 pagi, maka pukul 6 sore perendaman selesai.
Tujuan perendaman yaitu untuk menghasilkan kondisi asam sehingga dapat mencegah mikroba yang membusukkan makanan. Setelah perendaman, kacang kedelai kembali dibersihkan lalu direbus hingga benar-benar matang.
Langkah selanjutnya setelah kacang kedelai matang dibiarkan hingga dingin lalu ditambahkan ragi/laru tempe. Nah, ragi tempe yang tiada lain adalah jamur Rhizopus oryzae bertujuan membantu proses fermentasi.
Kemudian, kacang kedelai yang telah dicampur ragi tempe, dibungkus dengan plastik yang dilubangi atau daun pisang. Setelah itu dibiarkan selama satu malam agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna.
Esoknya, tempe telah siap. Untuk menyajikannya boleh langsung digoreng atau ditambahkan dengan bumbu-bumbu sesuai selera. Bahkan dari tangan kreatif, tempe pun dapat disulap menjadi berbagai jenis hidangan kuliner yang maknyus dan mengundang selera makan.
Proses pembuatan tempe tidak sesulit yang dibayangkan. Aktivitas awal yaitu menyiapkan (menyortir) dan membersihkan kacang kedelai yang akan digunakan sebagai bahan dasar. Setelah itu direbus setengah matang lalu direndam dalam air bersih selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Tentu saja, jika direndam pukul 6 pagi, maka pukul 6 sore perendaman selesai.
Tujuan perendaman yaitu untuk menghasilkan kondisi asam sehingga dapat mencegah mikroba yang membusukkan makanan. Setelah perendaman, kacang kedelai kembali dibersihkan lalu direbus hingga benar-benar matang.
Langkah selanjutnya setelah kacang kedelai matang dibiarkan hingga dingin lalu ditambahkan ragi/laru tempe. Nah, ragi tempe yang tiada lain adalah jamur Rhizopus oryzae bertujuan membantu proses fermentasi.
Kemudian, kacang kedelai yang telah dicampur ragi tempe, dibungkus dengan plastik yang dilubangi atau daun pisang. Setelah itu dibiarkan selama satu malam agar proses fermentasi berjalan dengan sempurna.
Esoknya, tempe telah siap. Untuk menyajikannya boleh langsung digoreng atau ditambahkan dengan bumbu-bumbu sesuai selera. Bahkan dari tangan kreatif, tempe pun dapat disulap menjadi berbagai jenis hidangan kuliner yang maknyus dan mengundang selera makan.
Jenis-Jenis Tempe
Dalam perkembangannya, tempe ternyata tidak hanya terbuat dari kedelai. Kemajuan dibidang bioteknologi memungkinkan tempe kini dapat dibuat dari bahan-bahan dasar lain. Misalnya, tempe kecipir (tempe yang dibuat dari kecipir, tempe lamtoro (dibuat dari lamtoro), tempe kara benguk (dibuat dari kara benguk), tempe bungkil (dibuat dari ampas kacang tanah), tempe gembus (dibuat dari ampas tahu), tembu turi (dibuat dari turi). Diantara tempe-tempe tersebut, tempe yang terbuat dari kedelailah yang paling tertua dan populer sehingga orang hanya menyebut makanan ini sebagai "tempe".
Manfaat Tempe
Ada banyak manfaat tempe yang mungkin belum Anda ketahui, padahal tiap hari makanan ini sering dijumpai. Berikut manfaat tempe yang dimaksud:
1. Tempe bersifat antioksidan dan mampu menghambat pertumbuhan sel-sel ganas (seperti kanker) dalam tubuh.
2. Tempe bersifat antihemofilia, artinya mampu mencegah kecenderungan sel darah mudah pecah.
3. Tempe bersifat hipokolesterol, artinya mampu menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
4. Tempe dapat meningkatkan kadar isoflvaonoid (sumber vitamin B12) dan menurunkan kadar lignan, sebagai senyawa kimia dalam tubuh manusia, berfungsi menyeimbangkan metabolisme hormon streoid.
1. Tempe bersifat antioksidan dan mampu menghambat pertumbuhan sel-sel ganas (seperti kanker) dalam tubuh.
2. Tempe bersifat antihemofilia, artinya mampu mencegah kecenderungan sel darah mudah pecah.
3. Tempe bersifat hipokolesterol, artinya mampu menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
4. Tempe dapat meningkatkan kadar isoflvaonoid (sumber vitamin B12) dan menurunkan kadar lignan, sebagai senyawa kimia dalam tubuh manusia, berfungsi menyeimbangkan metabolisme hormon streoid.
Sekian postingan tentang Pengertian, Sejarah, Jenis, Manfaat Tempe kali ini. Sampai jumpa di tulisan-tulisan menarik berikutnya.
Artikel yang sangat menarik, untuk artikel menarik lainnya bisa dibaca pada
ReplyDelete