Jenis-Jenis dan Proses Pembentukan Batuan - INIRUMAHPINTAR.com
Beranda · Sekolah · Kuliah · Sastra · Motivasi · Artikel Opini · Ulas Berita · English Corner · Ragam · Info · Forum Tanya Jawab Matematika · Jasa Pasang Iklan Murah

Jenis-Jenis dan Proses Pembentukan Batuan

INIRUMAHPINTAR - Batuan adalah salah satu material yang sering kita jumpai sehari-hari. Bentuk dan jenisnya pun bermacam-macam. Pernahkah kita berpikir tentang bagaimana proses pembentukan batuan tersebut? Ternyata menurut terjadinya, batuan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu batuan beku, batuan endapan, dan batuan malihan atau metamorf.

A. Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena pembekuan magma. Magma adalah bahan liat dan panas yang terdapat di bagian dalam perut bumi. Jika keluar dari perut bumi, magma akan membeku. Hal ini terjadi karena suhu di bagian kulit bumi jauh lebih rendah dibandingkan suhu di dalam perut bumi. Berdasarkan tempat terjadinya proses pembekuan, batuan beku dibedakan menjadi tiga macam, yaitu batuan beku dalam, batuan beku luar atau leleran, dan batuan beku korok. Berikut penjelasannya!

1) Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam terjadi dari pembentukan magma secara perlahan-lahan di dalam kulit bumi yang jauh dari permukaan bumi. Akibatnya, hablur (kristal-kristal) yang terbentuk besar-besar. Contoh batuan beku dalam antara lain batu granit, batolit, dan lakolit.

2) Batuan Beku Luar atau Leleran

Batuan beku luar terjadi dari pembekuan magma secara tiba-tiba di permukaan bumi. Akibatnya, hablurnya sangat halus. Bahkan kadang-kadang tidak berbentuk hablur sama sekali. Batuan beku luar seperti itu disebut batu kaca atau obsidian. Selain itu, ada juga batuan beku yang berongga- rongga. Batuan seperti itu disebut batu apung. Contoh batuan beku luar yang lain adalah basal dan riolit. 

3) Batuan Beku Korok

Batuan beku korok terjadi di dalam saluran magma. Batuan ini terbentuk karena pendinginan yang agak cepat sehingga hablurnya kecil-kecil. Contoh batuan beku korok antara lain batu granit porfer dan diorit porpirit.

B. Batuan Endapan atau Sedimen

Batuan endapan terbentuk karena adanya peristiwa pelapukan batuan di permukaan bumi. Hasil pelapukan ini berupa butiran-butiran yang bermacam-macam bentuknya. Butiran-butiran hasil pelapukan ada yang menumpuk di tempatnya dan ada yang terangkut oleh air atau angin. Setelah mengendap cukup lama, butiran-butiran tersebut menyatu dan terbentuklah batuan endapan.

Berdasarkan unsur-unsur penyusunnya, batuan endapan dibedakan menjadi tiga, yaitu batuan endapan klastis, batuan endapan kemis (kimiawi), dan batuan endapan organis.

1) Batuan Endapan Klastis

Batuan endapan klastis terbentuk dari bagian-bagian batuan atau butir-butir mineral yang terlepas oleh gerakan-gerakan mekanis. Adapun nama batuannya ditentukan menurut besarnya mineral yang terkandung dan bahan pengikatyang dimilikinya. Jika butirannya kasar dan bundar, batuannya disebut konglomerat. Sedangkan jika butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam, batuannya disebut breksi. Selain konglomerat dan breksit, masih ada beberapa batuan yang termasuk batuan endapan klastis, antara lain batu pasir, tanah liat, dan endapan vulkanis.

2) Batuan Endapan Kemis (Kimiawi)

Batuan ini terbentuk oleh endapan dari suatu larutan. Contoh batuan endapan kemis antara lain batu kapur dan gips. Batuan jenis ini banyak kita jumpai di pegunungan kapur. Stalaktit dan stalagmit merupakan contoh batuan endapan kemis.

3) Batuan Endapan Organis

Batuan endapan organis terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang tersimpan dalam bentuk fosil. Setelah mengendap beribu-ribu tahun, batuan endapan itu berubah menjadi batu bara dan minyak bumi.

C. Batuan Metamorf  (Malihan)

Batuan malihan terjadi karena metamorfosis (proses malih) batuan dalam kerak bumi. Batuan ini dapat terjadi dalam waktu yang lama dan pada tekanan serta suhu yang tinggi. Tekanan yang tinggi disebabkan oleh tindihan batuan di atasnya. Sedangkan suhu yang tinggi disebabkan oleh kedekatan atau persentuhan dengan magma.

Batuan endapan atau batuan beku dapat berubah menjadi batuan malihan. Adapun contoh batuan endapan yang malih menjadi batuan metamorf, antara lain:
  1. batu pualam atau marmer, berasal dari batu gamping
  2. sabak atau batu tulis, berasal dari batu serpih
  3. granit, berasal dari karbon
  4. kuarsit, berasal dari batu kapur
  5. antrasit, berasal dari batubara
Adapun contoh batuan beku yang berubah menjadi batuan malihan adalah genes dan sekit, keduanya berasal dari batuan beku granit.

Menurut Prof. Esxher, semua jenis batuan di atas merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan. Dengan kata lain, jenis-jenis batuan yang ada di permukaan bumi mengalami suatu siklus, yaitu siklus batuan.

Adapun unsur-unsur penyusun batuan di permukaan bumi dapat dilihat pada tabel berikut:


Sekian pembahasan tentang Jenis-Jenis dan Proses Pembentukan Batuan kali ini. Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!