Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam di Indonesia
INIRUMAHPINTAR - Inilah Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam di Indonesia yang perlu diketahui agar dapat ditemukan cara terbaik mengatasinya. Bentuk kerusakan SDA pun terbagi dua. Ada yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Ada juga yang diakibatkan oleh faktor alam. Materi inilah yang akan dijadikan pokok pengkajian di dalam tulisan ini.
Perkembangan manusia dan kebutuhan hidup tidak berjalan sejajar. Apabila jumlah penduduk terus bertambah dengan pesat, sedangkan laju penyediaan kebutuhan hidup tidak mampu mengimbanginya, penyediaan kebutuhan tersebut akan menurun dibandingkan dengan jumlah penduduk. Kondisi itu dapat sampai pada taraf tidak layak dan membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan hidup merupakan sarana yang diperlukan bagi kehidupan yang layak. Sarana utama ini menyangkut kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kesejahteraan, dan sebagainya. Mutu kehidupan yang tinggi, baik yang bersifat fisik maupun mental sangat didambakan oleh setiap orang.
Nah, selanjutnya apa yang terjadi? Kegiatan manusia yang terus meningkat menimbulkan beban lingkungan semakin berat. Terjadinya pencemaran lingkungan, pembukaan hutan, dan masalah sosial di masyarakat merupakan contoh permasalahan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia. Berikut ini diuraikan beberapa masalah lingkungan yang menyangkut kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam di Indonesia.
1. Pertanian dan Perikanan
Kegiatan pertanian dengan sistem ladang berpindah menyebabkan terjadinya penggundulan hutan karena tempat yang kemudian ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Jika tidak ada lagi tumbuhan-tumbuhan penahan air dan tanah, pada daerah tersebut akan mengalami proses pengikisan yang intensif. Artinya, pada musim hujan akan timbul banjir, dan pada musim kemarau kekurangan air. Oleh karena itu, harus diusahakan agar pembukaan lahan-lahan pertanian memperhitungkan daya dukung alam supaya tidak menimbulkan musibah bagi petani sendiri.
Kegiatan pertanian modern, penggunaan pupuk dan zat-zat anti hama yang berlebihan seringkali menimbulkan akibat-akibat sampingan yang merugikan. Sebagai contoh, penggunaan pestisida dan insektisida yang berlebihan menyebabkan lahirnya jenis hama generasi baru yang kebal terhadap macam bahan tersebut. Dalam hal pemupukan, larutan pupuk yang ikut bersama air buangan irigasi ternyata dapat mengganggu ekosistem pada daerah perairan tersebut.
Penangkapan ikan secara besar-besaran dengan peralatan modern seperti pukat harimau menyebabkan semakin berkurangnya jenis-jenis ikan di daerah perairan. Lebih-lebih penggunaan bahan peledak bukan saja mengakibatkan matinya ikan yang besar, melainkan juga terbunuhnya larva dan ikan-ikan kecil lainnya.
2. Teknologi dan Industri
Dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin intensif pula pengolahan sumber-sumber daya alam bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Di satu pihak, teknologi berperan sebagai alat atau cara yang membantu mempermudah kehidupan manusia. Namun, di pihak lain pemanfaatan teknologi yang kurang tepat seringkali membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah industri, dampak pertanian modern (akibat penggunaan pupuk dan zat anti-hama), dan pencemaran radioaktif merupakan beberapa permasalahan lingkungan yang timbul dari penggunaan teknologi modern yang tidak berwawasan lingkungan.
3. Pencemaran (Polusi)
Pencemaran atau polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, tanah) oleh adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran menimbulkan gangguan ringan maupun berat terhadap mutu lingkungan hidup manusia.
Pencemaran banyak macamnya, antara lain pencemaran udara, pencemaran suara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Berikut penjelasannya:
1. Banjir
Banjir merupakan luapan air sungai yang terjadi pada musim hujan karena curah hujan tinggi, sementara daerah aliran sungai mengalami kerusakan. Banjir dapat merusak saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk, dan areal pertanian. Di samping itu, binatang dan manusia pun dapat menjadi korban atau mati akibat banjir yang besar.
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir antara lain sebagai berikut:
2. Gunung Meletus
Material yang dikeluarkan saat meletusnya gunung api dapat merusak lingkungan. Material-material tersebut berupa:
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu getaran atau gerak kulit bumi sebagai akibat tenaga yang timbul dari dalam bumi (endogen). Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik, dan gempa terban (runtuhan). Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi adalah:
4. Angin Topan
Angin topan adalah angin yang berhembus sangat kencang dan kuat. Angin topan di Amerika disebut Tornado, di Perancis disebut Mistral, di Jepang disebut Taifun, di Florida disebut Hurricane, di Australia disebut Willy Willys, di Indonesia disebut Angin Puting Beliung. Selain itu, di tanah bugis, angin topan disebut sebagai Laso Anging. Kerusakan lingkungan akibat angin topan adalah:
Perkembangan manusia dan kebutuhan hidup tidak berjalan sejajar. Apabila jumlah penduduk terus bertambah dengan pesat, sedangkan laju penyediaan kebutuhan hidup tidak mampu mengimbanginya, penyediaan kebutuhan tersebut akan menurun dibandingkan dengan jumlah penduduk. Kondisi itu dapat sampai pada taraf tidak layak dan membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan hidup merupakan sarana yang diperlukan bagi kehidupan yang layak. Sarana utama ini menyangkut kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, kesehatan, keamanan, kesejahteraan, dan sebagainya. Mutu kehidupan yang tinggi, baik yang bersifat fisik maupun mental sangat didambakan oleh setiap orang.
Nah, selanjutnya apa yang terjadi? Kegiatan manusia yang terus meningkat menimbulkan beban lingkungan semakin berat. Terjadinya pencemaran lingkungan, pembukaan hutan, dan masalah sosial di masyarakat merupakan contoh permasalahan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia. Berikut ini diuraikan beberapa masalah lingkungan yang menyangkut kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam di Indonesia.
Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam Akibat Ulah Manusia
Berikut ini adalah bentuk kerusakan SDA yang disebabkan oleh campur tangan manusia:1. Pertanian dan Perikanan
Kegiatan pertanian dengan sistem ladang berpindah menyebabkan terjadinya penggundulan hutan karena tempat yang kemudian ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Jika tidak ada lagi tumbuhan-tumbuhan penahan air dan tanah, pada daerah tersebut akan mengalami proses pengikisan yang intensif. Artinya, pada musim hujan akan timbul banjir, dan pada musim kemarau kekurangan air. Oleh karena itu, harus diusahakan agar pembukaan lahan-lahan pertanian memperhitungkan daya dukung alam supaya tidak menimbulkan musibah bagi petani sendiri.
Kegiatan pertanian modern, penggunaan pupuk dan zat-zat anti hama yang berlebihan seringkali menimbulkan akibat-akibat sampingan yang merugikan. Sebagai contoh, penggunaan pestisida dan insektisida yang berlebihan menyebabkan lahirnya jenis hama generasi baru yang kebal terhadap macam bahan tersebut. Dalam hal pemupukan, larutan pupuk yang ikut bersama air buangan irigasi ternyata dapat mengganggu ekosistem pada daerah perairan tersebut.
Penangkapan ikan secara besar-besaran dengan peralatan modern seperti pukat harimau menyebabkan semakin berkurangnya jenis-jenis ikan di daerah perairan. Lebih-lebih penggunaan bahan peledak bukan saja mengakibatkan matinya ikan yang besar, melainkan juga terbunuhnya larva dan ikan-ikan kecil lainnya.
2. Teknologi dan Industri
Dengan semakin berkembangnya teknologi, semakin intensif pula pengolahan sumber-sumber daya alam bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Di satu pihak, teknologi berperan sebagai alat atau cara yang membantu mempermudah kehidupan manusia. Namun, di pihak lain pemanfaatan teknologi yang kurang tepat seringkali membawa dampak negatif terhadap lingkungan. Terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah industri, dampak pertanian modern (akibat penggunaan pupuk dan zat anti-hama), dan pencemaran radioaktif merupakan beberapa permasalahan lingkungan yang timbul dari penggunaan teknologi modern yang tidak berwawasan lingkungan.
3. Pencemaran (Polusi)
Pencemaran atau polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air, tanah) oleh adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran menimbulkan gangguan ringan maupun berat terhadap mutu lingkungan hidup manusia.
Pencemaran banyak macamnya, antara lain pencemaran udara, pencemaran suara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Berikut penjelasannya:
- Pencemaran Udara
Hasil buangan industri, pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil buangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, belerang dioksida, dan sebagainya. Karbon dioksida menjadi pemicu meningkatkan suhu permukaan bumi. Karbon monoksida bersifat racun dan dapat menyebabkan kematian bagi makhluk hidup, sedangkan belerang dioksida memiliki pengaruh korosi yang menjadikan logam-logam cepat berkarat. - Pencemaran Suara
Pencemaran suara timbul dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara, pabrik, dan sebagainya. Pencemaran suara mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan, misalnya gangguan jantung, pernafasan, kelenjar-kelenjar tubuh, perasaan gelisah, dan gangguan saraf. - Pencemaran Air
Limbah industri juga mencemari sungai dan laut. Sungai dan laut yang tercemar mengakibatkan banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tidak mampu hidup lagi. Selain itu, air sungai dan laut yang tercemar mengakibatkan sumber air ikut tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih. Pemakaian detergen juga mencemari air. Busa sabun detergen sulit dinetralkan lagi. Busa sabun detergen sering tidak tersaring oleh tanah sehingga mengakibatkan air mengandung detergen yang tentu saja tidak baik untuk air minum. - Pencemaran Udara
Tanah pun dapat mengalami pencemaran. Penyebabnya antara lain adalah barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik. Pembuangan ampas kimia, kertas plastik bekas pembungkus, botol-botol bekas, dan sebagainya merupakan masalah besar. Bahkan di negara-negara yang sudah maju pembuangan rongsokan mobil serta barang tidak terpakai lainnya menjadi masalah. Kalau benda-benda yang dibuang tadi dibakar maka akan terjadi pencemaran udara yang mempertinggi kadar karbon dioksida di udara, sedangkan partikel-partikel halus dalam asap dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi kehidupan di bumi, terutama bagi kesehatan manusia. Pada abad ke-20, kadar CO2 di dunia mengalami kenaikan 20 persen. Kenaikan ini diduga karena kenaikan suhu.
Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam oleh Faktor Alam
Berikut ini adalah bentuk kerusakan SDA yang dikarenakan faktor gejala-gejala alam:1. Banjir
Banjir merupakan luapan air sungai yang terjadi pada musim hujan karena curah hujan tinggi, sementara daerah aliran sungai mengalami kerusakan. Banjir dapat merusak saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk, dan areal pertanian. Di samping itu, binatang dan manusia pun dapat menjadi korban atau mati akibat banjir yang besar.
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir antara lain sebagai berikut:
- Penggundulan hutan secara liar yang kemudian menyebabkan erosi/tanah longsor dan pendangkalan sungai. Akhirnya, sungai tidak dapat menampung aliran air yang banyak dan dapat menyebabkan luapan air dan banjir.
- Pembuangan sampah di sembarang tempat menyebabkan saluran air tersumbat.
- Air hujan sulit meresap karena tanah di perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
- Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan aliran yang berkelok-kelok.
2. Gunung Meletus
Material yang dikeluarkan saat meletusnya gunung api dapat merusak lingkungan. Material-material tersebut berupa:
- lava dan lahar panas merusak apa saja yang dilewati,
- lahar dingin dapat merusak lahan pertanian dan permukiman penduduk serta bangunan-bangunan lainnya,
- debu-debu gunung api yang bertebaran di udara dapat menghalangi radiasi matahari dan membahayakan penerbangan udara,
- sumber-sumber air menjadi kering dan tumbuh-tumbuhan banyak yang mati,
- gunung api yang meletus dahsyat dapat menimbulkan korban binatang dan manusia.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu getaran atau gerak kulit bumi sebagai akibat tenaga yang timbul dari dalam bumi (endogen). Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik, dan gempa terban (runtuhan). Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi adalah:
- jalan raya, jembatan, rumah penduduk, dan bangunan-bangunan,
- permukaan bumi banyak berserakan, banyak tanah patah sehingga jaringan listrik dan telepon rusak dan tidak berfungsi,
- gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan gelombang besar (tsunami) yang membahayakan perjalanan kapal laut dan permukiman daerah pantai.
4. Angin Topan
Angin topan adalah angin yang berhembus sangat kencang dan kuat. Angin topan di Amerika disebut Tornado, di Perancis disebut Mistral, di Jepang disebut Taifun, di Florida disebut Hurricane, di Australia disebut Willy Willys, di Indonesia disebut Angin Puting Beliung. Selain itu, di tanah bugis, angin topan disebut sebagai Laso Anging. Kerusakan lingkungan akibat angin topan adalah:
- rumah-rumah yang kurang kuat dapat rusak diterjang angin,
- bangunan rumah tembok dan gedung-gedung rusak atapnya, bahkan banyak yang roboh,
- pohon-pohon, menara-menara, jaringan listrik, dan telepon roboh,
- angin yang keras merusak lahan hutan, perkebunan, dan pertanian,
- angin yang keras dapat menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal,
- angin kering dan panas (fohn) juga dapat merusakkan tanaman. Di Sulawesi, angin itu disebut brubu, di Deli disebut bohorok, di Cirebon disebut kumbang, di Pasuruan di sebut gending, dan di Papua disebut wambrau.
5. Musim Kemarau
Musim kemarau yang terik dan panjang dapat merusak lingkungan hidup. Berikut contoh kerusakannya:
Musim kemarau yang terik dan panjang dapat merusak lingkungan hidup. Berikut contoh kerusakannya:
- tumbuh-tumbuhan yang mati sehingga mengancam kehidupan binatang,
- sungai-sungai, danau-danau, dan air tanah menjadi kering sehingga produksi pertanian menurun,
- sumur-sumur dan sumber air menjadi kering,
- hutan-hutan, daun dan batang pepohonan menjadi kering sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan.
Cukup sekian pembahasan lengkap tentang Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam di Indonesia baik yang diakibatkan oleh ulah manusia maupun oleh faktor alam. Selamat belajar dan semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!