INIRUMAHPINTAR - Untuk mengenal keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan IP Statis dan IP Dinamis maka kita perlu membahas dulu tentang pengertian router, ciri khas dan cara kerjanya. Router adalah sebuah perangkat jaringan yang bertugas menghubungkan antarjaringan yang berbeda arsitekturnya. Sebuah router akan menerima paket-paket data dari Internet dan mengirimkan paket-paket data tersebut menuju sebuah alamat IP tertentu.
Ciri khas router adalah mampu memilih jalur (route) yang paling cepat dan paling baik. Router dapat berupa produk jadi yang dibuat oleh pabrik seperti Cisco, D-Link, dan TP-Link, Asus, dan sebagainya. Router pun dapat berupa komputer yang disetting untuk menjalankan tugas seperti layaknya router dengan memanfaatkan jaringan wifi dan tambahan aplikasi seperti Baidu Wifi Hotspot.
Selanjutnya kita pun mengetahui perbedaan router dengan hub/switch. Keduanya berbeda pada fungsinya. Hub/Switch berfungsi untuk menghubungkan komputer-komputer sehingga dapat saling berkomunikasi. Sedangkan router mampu menentukan jalur mana yang harus dipilih ketika harus meneruskan paket data secara tepat ke komputer sasaran. Proses pemilihan jalur ini disebut dengan istilah routing.
Nah, setelah mendapat sedikit gambaran tentang router, mari kita melangkah ke pembahasan tentang alamat IP (IP Address). IP merupakan identifikasi unik bagi setiap komputer dan peranti yang tersambung ke internet. Alamat IP terdiri atas empat kelompok angka antara 0-255 yang dipisahkan oleh desimal (disebut dotted quad), seperti 20.157.68.185. Alamat IP mirip dengan alamat jalan rumah. Bedanya, alamat rumah jarang berubah, sedangkan alamat IP sering mengalami perubahan. Setiap kali kita terhubung ke internet melalui ISP maka ISP memberikan alamat IP baru untuk komputer yang kita gunakan. Alamat IP jenis ini dinamakan IP dinamis. Ketika kita ingin online menggunakan jaringan internet di rumah misalnya, itu berarti kita meminta data dari internet yang ditransmisikan ke alamat IP komputer yang kita gunakan. Lalu, IP itulah yang akan terus aktif selama kita online. Nah, ketika kita memutuskan koneksi internet (disconnect), ISP mengambil kembali alamat IP yang kita gunakan dan diberikan ke user lain. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa IP Dinamis selalu berubah-ubah setiap kali kita terkoneksi dengan internet.
Lain halnya dengan IP statis, IP jenis ini bersifat tetap setiap kali kita log on ke internet. Situs web organisasi yang telah mapan, misalnya ISP, tentu memiliki IP Statis. Memang kedengarannya sederhana jika sebuah komputer yang terhubung internet memiliki IP statis. Namun, pada kenyataannya, ketika internet mulai dibangun, para creatornya belum memperkirakan alamat IP yang berjumlah tidak terbatas. Sebagai akibatnya, nomor IP yang ada tidaklah mencukupi. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak penyedia akses internet membatasi alamat IP statis yang mereka alokasikan dan mengurangi jumlah alamat IP yang dimiliki dengan cara memberikan alamat IP sementara yang diambil dari kumpulan (pool) alamat IP.
Jika sebuah komputer selalu terhubung ke internet, baik melalui jaringan lokal di kantor maupun di kampus, kemungkinan komputer tersebut memperoleh alamat IP statis. Berbeda dengan komputer yang memiliki koneksi dial-up atau menggunakan komputer yang tidak setiap saat tersambung ke internet, alamat IP-nya tergolong dinamis dan diambil dari kumpulan IP di ISP ketika log in.
Setelah paham tentang router, alamat IP, IP dinamis dan statis, apakah Anda sudah bisa menebak keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan masing-masing router dan IP? Jika belum, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini!
Kelebihan dari router statis adalah efisiensi resource router karena tidak perlu update table routing sehingga lebih secure/aman karena pengiriman paket data langsung ke tujuannya. Sedangkan kekurangannya, tidak efektif dalam hal memasukkan data ke table routing sehingga jaringan terbatas dan sering terjadi human error pada saat memasukkan data ke table routing.
Sedangkan, untuk router dinamis (dinamic route), kelebihannya adalah banyak cara/protokol untuk merutekan paket data. Selain itu, coverage jaringan yang lebih luas, perubahan pada table routing secara otomatis, dan tidak memerlukan admin untuk memanajemen table routing. Untuk kekurangannya, router dinamis membutuhkan resource router yang tinggi dan menggunakan bandwidth pada jaringan untuk updating routing table antar router.
Dengan demikian, kita pun dapat menyimpulkan keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan IP dinamis dan statis. Pertama, IP statis cenderung memiliki transfer data yang lebih cepat dibanding IP statis karena tujuan koneksi telah pasti. Berbeda dengan IP dinamis yang selalu berubah-ubah dan memungkinkan terjadinya perlambatan koneksi akibat ketidakseimbangan bandwidth dengan pengguna. Gambaran ini dapat kita ketahui dengan ilustrasi pintu rumah. Ketika satu pintu ingin dimasuki oleh beberapa orang secara bersamaan maka terjadi pergesekan dan persinggungan. Kejadian inilah terjadi pada IP dinamis. Tidak sama dengan IP statis yang mengkhususkan satu pintu untuk satu orang.
Kedua, IP statis dalam menjalankan fungsinya bisa menggunakan satu router saja dengan jumlah pengguna yang dibatasi agar proses transfer data berlangsung dengan baik dan cepat. Sedangkan IP dinamis perlu menggunakan banyak router untuk menjaga kestabilan transfer data.
Ketiga, meskipun IP statis memiliki kelebihan/keunggulan dalam hal transfer data, kelemahannya terletak pada proses persiapan pembagian traffic. Seorang admin memasukkan data IP satu per satu. Berbeda dengan IP dinamis yang lebih simpel karena pembagian IP terjadi secara otomatis.
Keempat, IP dinamis lebih diunggulkan dari segi keamanan (security) dibanding IP statis. Adanya alamat IP yang tetap memungkinkan IP statis mudah dilacak dan potensi terserang virus atau malware lebih besar pula. Lagi pula, perangkat IP statis jauh lebih mahal. Sedangkan, kelebihan IP dinamis yaitu susah dilacak karena selalu berubah-ubah dan putus nyambung. Sayangnya, IP dinamis kurang cocok untuk penggunaan jaringan yang luas yang menginginkan kestabilan traffic.
Referensi: Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP kelas X karangan Y. Maryono dan B. Patmi Istiana, Panduan Mahir Akses Internet karangan Hanni Sofia & Budhi Prianto, dan buku Praktikum CCNA di Komputer Sendiri Menggunakan GNS3 karangan Joko Saputro.
Nah, selanjutnya setelah mengetahui keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan IP Statis dan IP Dinamis, menurut Anda mana yang lebih bagus untuk digunakan? Bagi pengalaman Anda di kolom komentar atau share informasi ini jika menurut Anda bermanfaat. Selamat belajar!
Ciri khas router adalah mampu memilih jalur (route) yang paling cepat dan paling baik. Router dapat berupa produk jadi yang dibuat oleh pabrik seperti Cisco, D-Link, dan TP-Link, Asus, dan sebagainya. Router pun dapat berupa komputer yang disetting untuk menjalankan tugas seperti layaknya router dengan memanfaatkan jaringan wifi dan tambahan aplikasi seperti Baidu Wifi Hotspot.
Selanjutnya kita pun mengetahui perbedaan router dengan hub/switch. Keduanya berbeda pada fungsinya. Hub/Switch berfungsi untuk menghubungkan komputer-komputer sehingga dapat saling berkomunikasi. Sedangkan router mampu menentukan jalur mana yang harus dipilih ketika harus meneruskan paket data secara tepat ke komputer sasaran. Proses pemilihan jalur ini disebut dengan istilah routing.
Sumber : Flickr |
Nah, setelah mendapat sedikit gambaran tentang router, mari kita melangkah ke pembahasan tentang alamat IP (IP Address). IP merupakan identifikasi unik bagi setiap komputer dan peranti yang tersambung ke internet. Alamat IP terdiri atas empat kelompok angka antara 0-255 yang dipisahkan oleh desimal (disebut dotted quad), seperti 20.157.68.185. Alamat IP mirip dengan alamat jalan rumah. Bedanya, alamat rumah jarang berubah, sedangkan alamat IP sering mengalami perubahan. Setiap kali kita terhubung ke internet melalui ISP maka ISP memberikan alamat IP baru untuk komputer yang kita gunakan. Alamat IP jenis ini dinamakan IP dinamis. Ketika kita ingin online menggunakan jaringan internet di rumah misalnya, itu berarti kita meminta data dari internet yang ditransmisikan ke alamat IP komputer yang kita gunakan. Lalu, IP itulah yang akan terus aktif selama kita online. Nah, ketika kita memutuskan koneksi internet (disconnect), ISP mengambil kembali alamat IP yang kita gunakan dan diberikan ke user lain. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa IP Dinamis selalu berubah-ubah setiap kali kita terkoneksi dengan internet.
Lain halnya dengan IP statis, IP jenis ini bersifat tetap setiap kali kita log on ke internet. Situs web organisasi yang telah mapan, misalnya ISP, tentu memiliki IP Statis. Memang kedengarannya sederhana jika sebuah komputer yang terhubung internet memiliki IP statis. Namun, pada kenyataannya, ketika internet mulai dibangun, para creatornya belum memperkirakan alamat IP yang berjumlah tidak terbatas. Sebagai akibatnya, nomor IP yang ada tidaklah mencukupi. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak penyedia akses internet membatasi alamat IP statis yang mereka alokasikan dan mengurangi jumlah alamat IP yang dimiliki dengan cara memberikan alamat IP sementara yang diambil dari kumpulan (pool) alamat IP.
Jika sebuah komputer selalu terhubung ke internet, baik melalui jaringan lokal di kantor maupun di kampus, kemungkinan komputer tersebut memperoleh alamat IP statis. Berbeda dengan komputer yang memiliki koneksi dial-up atau menggunakan komputer yang tidak setiap saat tersambung ke internet, alamat IP-nya tergolong dinamis dan diambil dari kumpulan IP di ISP ketika log in.
Setelah paham tentang router, alamat IP, IP dinamis dan statis, apakah Anda sudah bisa menebak keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan masing-masing router dan IP? Jika belum, mari kita perhatikan penjelasan berikut ini!
Kelebihan dari router statis adalah efisiensi resource router karena tidak perlu update table routing sehingga lebih secure/aman karena pengiriman paket data langsung ke tujuannya. Sedangkan kekurangannya, tidak efektif dalam hal memasukkan data ke table routing sehingga jaringan terbatas dan sering terjadi human error pada saat memasukkan data ke table routing.
Sedangkan, untuk router dinamis (dinamic route), kelebihannya adalah banyak cara/protokol untuk merutekan paket data. Selain itu, coverage jaringan yang lebih luas, perubahan pada table routing secara otomatis, dan tidak memerlukan admin untuk memanajemen table routing. Untuk kekurangannya, router dinamis membutuhkan resource router yang tinggi dan menggunakan bandwidth pada jaringan untuk updating routing table antar router.
Dengan demikian, kita pun dapat menyimpulkan keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan IP dinamis dan statis. Pertama, IP statis cenderung memiliki transfer data yang lebih cepat dibanding IP statis karena tujuan koneksi telah pasti. Berbeda dengan IP dinamis yang selalu berubah-ubah dan memungkinkan terjadinya perlambatan koneksi akibat ketidakseimbangan bandwidth dengan pengguna. Gambaran ini dapat kita ketahui dengan ilustrasi pintu rumah. Ketika satu pintu ingin dimasuki oleh beberapa orang secara bersamaan maka terjadi pergesekan dan persinggungan. Kejadian inilah terjadi pada IP dinamis. Tidak sama dengan IP statis yang mengkhususkan satu pintu untuk satu orang.
Kedua, IP statis dalam menjalankan fungsinya bisa menggunakan satu router saja dengan jumlah pengguna yang dibatasi agar proses transfer data berlangsung dengan baik dan cepat. Sedangkan IP dinamis perlu menggunakan banyak router untuk menjaga kestabilan transfer data.
Ketiga, meskipun IP statis memiliki kelebihan/keunggulan dalam hal transfer data, kelemahannya terletak pada proses persiapan pembagian traffic. Seorang admin memasukkan data IP satu per satu. Berbeda dengan IP dinamis yang lebih simpel karena pembagian IP terjadi secara otomatis.
Keempat, IP dinamis lebih diunggulkan dari segi keamanan (security) dibanding IP statis. Adanya alamat IP yang tetap memungkinkan IP statis mudah dilacak dan potensi terserang virus atau malware lebih besar pula. Lagi pula, perangkat IP statis jauh lebih mahal. Sedangkan, kelebihan IP dinamis yaitu susah dilacak karena selalu berubah-ubah dan putus nyambung. Sayangnya, IP dinamis kurang cocok untuk penggunaan jaringan yang luas yang menginginkan kestabilan traffic.
Referensi: Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP kelas X karangan Y. Maryono dan B. Patmi Istiana, Panduan Mahir Akses Internet karangan Hanni Sofia & Budhi Prianto, dan buku Praktikum CCNA di Komputer Sendiri Menggunakan GNS3 karangan Joko Saputro.
Nah, selanjutnya setelah mengetahui keunggulan/kelebihan dan kelemahan/kekurangan IP Statis dan IP Dinamis, menurut Anda mana yang lebih bagus untuk digunakan? Bagi pengalaman Anda di kolom komentar atau share informasi ini jika menurut Anda bermanfaat. Selamat belajar!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!