Susunan Lapisan Lahan Tanah Antar Pulau di Indonesia

INIRUMAHPINTAR - Pembahasan berikut ini adalah Susunan Lapisan Lahan Tanah Antar Pulau di Indonesia. Materi ini sangat berguna untuk menjawab pertanyaan, sebutkan empat susunan lapisan tanah di Indonesia? Nah, mari kita baca penjelasan lengkapnya:

Pada prinsipnya, susunan lapisan lahan tanah antar pulau di Indonesia adalah sama yang terdiri atas empat lapisan, yaitu lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, lapisan bahan induk tanah, dan lapisan batuan induk.

a. Lapisan Tanah Atas

Lapisan tanah atas mempunyai ketebalan antara 10 cm-30 cm. warnanya cokelat kehitam-hitaman, lebih gembur, yang disebut tanah olah atau tanah pertanian. Dilapisan tersebut hidup dan berkembang biak jasad hidup tanah dan merupakan lapisan tanah yang tersubur untuk tanaman. Warna hitam/cokelat dan suburnya tanah ini disebabkan oleh bunga tanah.

b. Lapisan Tanah Bawah

Lapisan tanah bawah tebalnya antara 50 cm - 60 cm, lebih tebal daripada lapisan atas. Warnanya kemerah-merahan, lebih terang atau lebih muda dan lebih padat. Lapisan tanah ini sering sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah bawah kegiatan jasad hidup berkurang. Tanaman yang berumur panjang mempunyai akar tunggang yang dalam agar mencapai lapisan tanah bawah.

c. Lapisan Bahan Induk Tanah

Lapisan bahan induk tanah warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus oleh akar. Di lereng-lereng gunung lapisan bahan induk tanah sering kelihatan dengan jelas, yang lapisan di atasnya telah hanyut oleh air hujan.

d. Lapisan Batuan Induk

Lapisan batuan induk atau disebut batuan induk masih merupakan batuan pejal, belum mengalami proses pemecahan. Lapisan ini merupakan bahan induk tanah yang mengalami perubahan atau proses yang lama. Tanah ini biasanya terdapat di pegunungan-pegunungan, sering kelihatan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup.

Di Indonesia, pulau-pulau yang tanahnya mengandung endapan vulkanik tanahnya sangat subur, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sulwesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Maluku. Gunung api di Kalimantan sudah tidak aktif lagi, tanahnya tidak banyak mendapat tambahan mineral, bahkan banyak yang hanyut terkikis dan tercuci terus-menerus oleh hujan tropis. Akibatnya, tanahnya menjadi tidak subur lagi. Tanah di pantai timur Sumatera, daerah pantai barat dan pantai selatan Kalimantan, daerah pantai selatan Irian Jaya yang bertanah gambut dan tanah rawa tidak subur sebab selalu digenangi air sehingga sirkulasi udara tidak lancar.

Tanah di daerah pegunungan tinggi di Sumatera, Sulawesi, dan Irian Jaya yang bertanah podzol kurang subur karena curah hujannya tinggi dan banyak mengalami pencucian tanah. Pulau-pulau di Indonesia yang mempunyai dataran rendah dan jenisnya tanah endapan (tanah aluvial) yang terbentuk dari hasil endapan sungai yang dibawah dari pegunungan atau gunung api, tanahnya subur dan cocok untuk pertanian. Tanah datar juga memudahkan pembuatan jaringan lalu lintas darat dan laut. Keadaan relief yang demikian dapat menjadi pemusatan yang kemudian berkembang menjadi kota perdagangan dan industri. Contohnya, kota Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Ujung Pandang yang terletak di dataran rendah.

Jenis tanah di Pulau Timur, Pulau Madura, Pulau Jawa, pegunungan seribu, dan pegunungan kendeng, di Jawa Tengah adalah tanah kapur sehingga kurang subur dan tidak dapat menyimpan air.

Lahan kritis di Indonesia cukup banyak. Lahan seperti itu sudah gundul dan tidak bisa menjadi lahan pertanian jika tidak dilakukan reboisasi terlebih dahulu. Kesuburannya yang sudah mendekati nol memerlukan waktu yang lama (puluhan bahkan ratusan tahun) untuk merehabilitasinya. Apabila tanah itu dibiarkan akan menjadi padang pasir atau bukit-bukit batu dan padas.

Sekian dulu pembahasan materi Susunan Lapisan Lahan Tanah Antar Pulau di Indonesia. Semoga bermanfaat dan selamat belajar ya!