Langkah-langkah, Struktur, Jenis dan Kebahasaan Teks Eksposisi
INIRUMAHPINTAR - Inilah penjelasan materi mengenai Langkah-langkah, Struktur, Jenis dan Kebahasaan Teks Eksposisi. Pembahasan tersebut bermanfaat untuk memberikan panduan dalam menyusun paragraf/teks eksposisi. Di samping itu, materi ini dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang sering muncul dalam ujian sekolah seperti: Sebutkan langkah-langkah teks eksposisi!, Tuliskan unsur-unsur teks eksposisi!, dan Uraikan kaidah kebahasaan imbuhan gabung pada teks eksposisi!. Mari kita perhatikan penjelasan lengkapnya berikut ini:
Langkah-langkah Menulis Teks/Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi disusun mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:- Menetapkan topik dan tujuan.
- Menentukan materi yang akan dirumuskan sebagai gagasan utama.
- Mengumpulkan rincian sebagai gagasan pendukung.
- Memilih pola pengembangan yang sesuai.
- Merangkaikan kalimat menjadi paragraf lengkap berisi gagasan utama dan gagasan penjelas/pendukung.
Struktur Teks/Paragraf Eksposisi
Teks/paragraf eksposisi dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu:- Tesis (Pembukaan) berisi pernyataan pembuka.
- Argumentasi (Isi) berisi argumen-argumen penjelas dan fakta-fakta pendukung.
- Penegasan Ulang (Reiteration) atau penyimpulan (conclusion)
Jenis-jenis Teks/Paragraf Eksposisi
Eksposisi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:- Eksposisi definisi
- Eksposisi proses
- Eksposisi klarifikasi
- Eksposisi ilustrasi
- Eksposisi perbandingan
- Eksposisi laporan
sumber ilustrasi : Flickr |
Kebahasaan Imbuhan Gabung dalam Teks/Paragraf Eksposisi
Menulis paragraf eksposisi dapat menggunakan berbagai jenis kata, salah satunya adalah kata berimbuhan gabung. Kali ini sekilas dibahas tentang beberapa imbuhan gabung.
- Imbuhan gabung me-kan; membentuk makna sesuai dengan kata dasar yang diikutinya, yaitu:
- kata dasar kata benda, membentuk makna:
- menyebabkan jadi atau menganggap sebagai, misalnya: menganakemaskan. Contoh: Ibu menganakemaskan kakak hingga sulit untuk mandiri.
- membawa ke tempat yang disebut pada kata dasar, misalnya: merumahkan. Contoh: Pemerintah bertanggung jawab merumahkan semua warga penggusuran.
- kata dasar kata kerja, membentuk makna:
- menyatakan beneaktif atau pekerjaan dilakukan untuk kepentingan orang lain, misalnya: menyanyikan. Contoh: Kakak menyanyikan lagu kesukaan adik untuk menghiburnya.
- menyatakan makna kausatif atau menyebabkan sesuatu terjadi, misalnya: meloloskan. Contoh: Ia berhasil meloloskan diri dari jebakan maut.
- kata dasar kata sifat, menyatakan makna kausatif atau menyebabkan sesuatu menjadi, misalnya: melebarkan. Contoh: Paman berhasil melebarkan jaringan usahanya sampai ke desa seberang.
- kata dasar kata bilangan menyatakan makna menjadikan atau membuat jadi, misalnya: menduakan. Contoh: Jangan menduakan pilihan, itu akan lebih berat.
- Imbuhan gabung me-i berfungsi membentuk makna sesuai dengan kata dasar yang diikutinya yaitu:
- kata dasar kata benda, membentuk makna memberi sesuatu atau membuang sesuatu yang disebut pada kata dasar, misalnya: melapisi. Contoh: Adik melapisi meja belajarnya dengan mika.
- kata dasar kata kerja, membentuk makna:
- melakukan pekerjaan di suatu tempat yang disebutkan pada objek yang mengikutinya, misalnya: melompati. Contoh: Kita harus melompati pematang besar ini untuk sampai di lokasi.
- melakukan pekerjaan atau tindakan berulang-ulang, misalnya: melempari. Contoh: Anak-anak sudah dilarang melempari sarang walet, tetapi masih nekat juga.
- kata dasar kata sifat, membentuk kausatif atau menyebabkan sesuatu menjadi seperti yang disebut pada kata dasarnya, misalnya: mengotori. Contoh: Adik mengotori bajunya dengan lumpur.
- Imbuhan gabung memper-i berfungsi membentuk kata kerja; mengandung makna:
- menyebabkan terjadi sesuatu; menyebabkan sesuatu yang terkandung dalam kata dasar; membuat jadi (kausatif), misalnya: memperbaiki. Contoh: Ayah memperbaiki sepeda adik.
- menyatakan perbuatan dilakukan dengan sungguh-sungguh (intensitas), misalnya: mempelajari. Contoh: mempelajari ulang materi dari sekolah merupakan kebiasaan adik setiap hari.
- Imbuhan gabung memper-kan berfungsi membentuk kata kerja; mengandung makna:
- mengubah terjadinya proses (kausatif), misalnya: memperjuangkan. Contoh: RA Kartini memperjuangkan hak wanita sesuai dengan kodratnya.
- menjadikan atau menganggap sebagai, misalnya: mempertuhankan. Contoh: Hidupnya telah salah langkah hingga mempertuhankan syaitan yang membawa ke jalan kenistaan.
- mengeraskan arti yang disebut pada kata dasar (intensitas), misalnya: mempertahankan. Contoh: kita harus mempertahankan identitas bangsa yang semakin terkikis oleh perkembangan zaman.
- Imbuhan me-i dan me-kan mempunyai fungsi sama dan membentuk beberapa makna sama, namun dalam hal-hal tertentu mempunyai perbedaan. Imbuhan me-i dipakai pada kalimat transitif yang objeknya diam (pasif), contoh: Ayah menghadiri rapat anggota tahunan. Sedangkan imbuhan me-kan dipakai pada kalimat transitif yang objeknya menunjukkan kegiatan (aktif), contoh: Lomba sepak bola kali ini menghadirkan juri dari kecamatan.
- Imbuhan gabung memper-i dan memper-kan sering dipakai secara berlebihan dalam kalimat sehingga menimbulkan kerancuan, misalnya:
- memperbesarkan, seharusnya: memperbesar atau membesarkan
- mempelajarkan, seharusnya: membelajarkan atau mempelajari
- mengenyampingkan, seharusnya: menyampingkan
- memperlebarkan, seharusnya: memperlebar atau melebarkan
Referensi:
- Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X karangan Sri Sutarni dan Sukardi
- TOP NO. 1 SKL UN SMA IPA 2017 karangan Tim Guru Indonesia
- PELBBA 17: Pertemuan Linguistik Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Atma Jaya
Demikianlah penjelasan mengenai Langkah-langkah, Struktur, Jenis dan Kebahasaan Teks Eksposisi. Semoga bermanfaat!
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!