INIRUMAHPINTAR - 7 Produk Palsu Ini Wajib Diwaspadai, Berhati-hatilah! Dunia benar-benar adalah panggung sandiwara. Tempat para manusia melakoni peran berbeda-beda. Walaupun diberi potensi untuk berbuat kebaikan, masih marak saja oknum-oknum tidak bertanggung jawab memilih hidup dengan menghilangkan sisi kebaikan di dalam dirinya. Mereka gelap mata, dibutakan oleh dunia demi keuntungan sesaat.
Hingga saat ini, publik tentu menyaksikan, betapa banyak produk-produk palsu beredar di pasaran. Dulu, konsumen merasa aman-aman saja karena percaya 100 persen kepada para produsen dan pengedar produk-produk tersebut. Namun, setelah banyak kasus kejahatan pemalsuan, tanpa aba-aba, publik serempak me-warning diri dan keluarganya. Sepertinya, tidak ada lagi yang bisa dipercaya. Semua harus diwaspadai demi menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan keluarga.
sumber ilustrasi : pixabay.com |
Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa seluruh tindakan pemalsuan produk baik barang dan jasa sesungguhnya adalah penipuan. Oleh karena itu, pergerakan modus kejahatan semacam ini sebaiknya ditindaklanjuti serius oleh pemerintah. Sementara itu, publik yang berperan sebagai konsumen dianjurkan untuk lebih teliti.
Untuk itu, demi kemaslahatan bersama, redaksi halaman berita INIRUMAHPINTAR menghadirkan sejumlah produk palsu yang wajib diwaspadai berikut ini:
[1] Vaksin Palsu
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan peredaran vaksin palsu. Parahnya, praktik nakal ini disebut-sebut telah berlangsung kurang lebih 13 tahun, tepatnya sejak tahun 2003. Artinya, pihak-pihak terkait pun seakan tak berdaya dari kelihaian distribusi vaksin palsu ini hingga kemudian terungkap di tahun 2016. Seperti yang dilansir oleh tempo.co, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat dan pemberitaan media massa tentang kematian bayi yang baru saja diimunisasi. Sungguh miris, dan karenanya jika pembaca memiliki bayi atau balita berhati-hatilah agar terhindar dari imunisasi yang menggunakan vaksin palsu.
[2] Obat Palsu
Obat-obatan tidak luput dari aksi pemalsuan. Awal bulan ini saja, publik dihebohkan dengan berita penemuan jutaan obat palsu. Seperti yang dilansir oleh news.okezone.com,, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipiter) Bareskrim Polri bekerja sama dengan BPOM menggeledah lima gudang besar di kawasan Balaraja, Banten, pada Jumat 2 September 2016 dan berhasil menyita sebanyak 42 juta butir obat palsu dan ilegal. Sungguh mengkhawatirkan, dan karenanya berhati-hatilah dalam memilih tempat berobat serta jangan coba-coba membeli obat-obatan secara sembarangan, meski harganya miring dan mudah diperoleh.
[3] Kosmetik Palsu
Kosmetik merupakan produk yang laris manis di pasaran. Pasalnya, konsumen yang sebagian besar adalah wanita rela membeli kosmetik apapun demi menjaga kecantikan. Oknum jahat pun ikut terpikat di bisnis ini. Mereka memproduksi kosmetik palsu dan mengedarkannya kepada konsumen tanpa memikirkan akibatnya.
Sebagaimana berita penangkapan pemalsu kosmetik yang dilansir oleh dream.co.id bulan Juli lalu, diperoleh informasi bahwa pelaku menjual produk kosmetik palsu tersebut dengan dua cara, yaitu secara langsung di pasar Asemka, Jakarta Barat dan juga secara online. Sementara itu, health.liputan6.com juga berhasil menghimpun berita mencengangkan sekitar 5 bulan yang lalu dimana puluhan ribu kosmetik palsu dan ilegal ditemukan dalam razia BPPOM di kawasan Jakarta Barat.
Aksi pemalsuan kosmetik serupa berpotensi terjadi di kota lain. Oleh karena itu, dimanapun konsumen berada, sikap hati-hati dan teliti dalam memilih produk kosmetik harus dikedepankan.
[4] Uang Palsu
Uang adalah alat tukar dalam melakukan pembayaran. Siapapun memiliki uang melimpah berarti dapat membeli banyak hal. Namun, ada saja oknum yang memilih menggunakan cara singkat dan ilegal untuk memiliki uang. Di Magelang, beberapa waktu lalu, seorang perangkat desa tertangkap tengah menyimpan dan mencetak uang palsu. Menurut informasi yang dihimpun Sindonews.com, jumlah uang yang dipalsukan mencapai 2 miliar rupiah. Berdasarkan fakta ini, publik dianjurkan untuk lebih berhati-hati dan tidak lupa mengecek keaslian uang yang diterima dalam setiap transaksi, apalagi dengan orang yang tidak dikenal.[5] Ijazah Palsu
Kasus ijazah palsu masih saja menjadi buah bibir di media massa. Sejumlah kasus ijazah palsu kembali terjadi di tahun 2016. Salah satu contohnya yaitu kasus dugaan pemalsuan ijazah oleh 500 PNS di Sulawesi Tenggara yang dilansir national.tempo.co. Sementara di tempat lain, sebagaimana dikutip dari kompasiana.com, diperoleh informasi tentang dugaan ijazah palsu seorang Bupati. Sejumlah kasus ini benar-benar sangat memalukan. Demi kepentingan oknum-oknum tertentu, ijazah pun dipalsukan dan diperjualbelikan. Untuk itu, andai publik mengetahui dan mencurigai praktek seperti ini terjadi lagi, jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan ke pihak terkait agar bangsa ini terbebas dari tipu muslihat intelek dan akademisi gadungan yang berijazah palsu.[6] Paspor Palsu
Masih ingat dengan kasus 177 warga Indonesia yang tidak jadi naik haji karena tertahan di Filipina? Ternyata mereka diketahui menggunakan paspor palsu (paspor Filipina) dan terancam kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Sebagaimana informasi yang dikutip dari nasional.kompas.com diketahui bahwa mereka ditangkap di Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Jumat (19/8/2016) setelah ketahuan menggunakan paspor Filipina. Akibatnya, alih-alih naik haji, mereka menjalani proses pemeriksaan yang rumit sebelum dipulangkan ke Indonesia. Kasus ini mengajarkan kita agar tidak menghalalkan segala cara untuk melakukan sesuatu yang baik. Bukankah ber-haji sebaiknya dijalani dengan proses yang baik agar benar-benar berkah dan bernilai ibadah.[7] Makanan dan Minuman Palsu
Makanan dan minuman adalah kebutuhan pokok manusia. Bagaimana jadinya jika makanan dan minuman pun dipalsukan. Namun, benar saja, kejadian seperti ini benar-benar terjadi di Indonesia. Dikutip dari www.boombastis.com, sedikitnya ada 7 makanan dan minuman palsu yang patut di waspadai di Indonesia yaitu air zam-zam palsu, minyak zaitu palsu, madu palsu, telur palsu, minuman kemasan palsu, duku palsu, dan saus sambal palsu. Selain itu, publik pun pernah dihebohkan dengan ditemukannya beras palsu 2015 silam. Dalam hal ini, sebagai konsumen, kita wajib berhati-hati karena mungkin saja makanan dan minuman ini ada di sekitar kita.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk seluruh pembaca. Dengan harapan agar kita semua terhindar dari penipuan produk-produk palsu. ^_^
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!