INIRUMAHPINTAR - Apa perbedaan evaluasi, pengukuran, dan penilaian Menurut Ahli? Sebelum berbicara lebih jauh mengenai pengertian pengukuran, terlebih dahulu pertu dipahami bahwa dalam praktek sering kali terjadi kerancuan atau tumpang tindih (overlap) penggunaan istilah evaluasi, penilaian, dan pengukuran. Kejadian ini dapat dipahami karena antara ketiga istilah tersebut ada saling keterkaitan. Uraian berikut ini dapat membantu dalam rmemperjelas perbedaan serta hubungan antara pengukuran, evaluasi, penilaian dan pengukuran.
sumber ilustrasi: pixabay.com |
Pengertian Evaluasi menurut Gronhund
Evaluasi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Evaluation adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronhund, 1985).
Pengertian Evaluasi menurut Wrightstone
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Wrightstone, dkk (1956) yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya dikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dan pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya dikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi. Sebagai contoh evaluasi proyek, kriterianya adalah tujuan dan pembangunan proyek tersebut, apakah tercapai atau tidak, apakah sesuai dengan rencana atau tidak, jika tidak mengapa terjadi demikian, dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dari kegiatan evaluasi adalah bersifat kualitatif.
Pengertian Evaluasi menurut Sudijono
Sudijono (1996) mengemukakan bahwa evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif, sedang data kuantitatif merupakan hasil dan pengukuran.
Berbeda dengan evaluasi, penilaian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu, seperti meniai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya.
Dan pengertian ini, maka antara penilaian dengan evaluasi hampir sama, bedanya dalam evaluasi berakhir dengan pengambilan keputusan sedangkan penilaian hanya sebatas memberikan nilai saja. Penilaian merupakan suatu tindakan atau proses menentukan nlai sesuatu obyek. Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan hasil pengukuran atau dapat pula dipengaruhi oleh hasil pengukuran.
Pengukuran yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah measurement merupakan sualu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang disebut obyek pengukuran atau obyek ukur. Mengukur pada hakekatnya adalah pemasangan atau korespondensi 1-1 antara angka yang diberikan dengan fakta dan diberi angka atau diukur.
Secara konseptual angka-angka hasil pengukuran pada dasamya adalah kontinum yang bergerak dan suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan, misalnya dari rendah ke tinggi yang diberi angka dan 0 sampai 100, dan negatif ke positif yang juga diberi angka dan 0 sampai 100, dan otoriter ke demokratik yang juga diberi angka dari 0 sampai 100, dan dependen ke independen yang juga diberi angka dari 0 sampai 100, dan sebagainya. Rentangan angka yang diberikan tidak selalu harus dari 0 sampai 100 tetapi dapat pula menggunakan rentangan lain misalnya dari 10 sampai 50, dari 20 sampai 100, atau dari 30 sampai 150, dan sebagainya, yang penting ukuran dan fakta-fakta yang hendak diukur dari suatu obyek ukur harus merupakan rentangan kontinum yang bergerak dan suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan. Kalau evaluasi dan penilaian dapat bersifat kualitatif, maka pengukuran selalu bersifat kuantitatif. Alat yang dipergunakan dalam pengukuran dapat berupa alat yang baku secara internasional, seperti meteran, timbangan, stopwatch, termometer dan sebagainya, serta dapat pula benipa alat yang dibuat dan dikembangkan sendiri dengan mengikuti proses pengembangan atau pembakuan instrumen.
Berbeda dengan evaluasi, penilaian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu, seperti meniai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya.
Dan pengertian ini, maka antara penilaian dengan evaluasi hampir sama, bedanya dalam evaluasi berakhir dengan pengambilan keputusan sedangkan penilaian hanya sebatas memberikan nilai saja. Penilaian merupakan suatu tindakan atau proses menentukan nlai sesuatu obyek. Penilaian adalah suatu keputusan tentang nilai. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan hasil pengukuran atau dapat pula dipengaruhi oleh hasil pengukuran.
Pengukuran yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah measurement merupakan sualu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka terhadap sesuatu yang disebut obyek pengukuran atau obyek ukur. Mengukur pada hakekatnya adalah pemasangan atau korespondensi 1-1 antara angka yang diberikan dengan fakta dan diberi angka atau diukur.
Secara konseptual angka-angka hasil pengukuran pada dasamya adalah kontinum yang bergerak dan suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan, misalnya dari rendah ke tinggi yang diberi angka dan 0 sampai 100, dan negatif ke positif yang juga diberi angka dan 0 sampai 100, dan otoriter ke demokratik yang juga diberi angka dari 0 sampai 100, dan dependen ke independen yang juga diberi angka dari 0 sampai 100, dan sebagainya. Rentangan angka yang diberikan tidak selalu harus dari 0 sampai 100 tetapi dapat pula menggunakan rentangan lain misalnya dari 10 sampai 50, dari 20 sampai 100, atau dari 30 sampai 150, dan sebagainya, yang penting ukuran dan fakta-fakta yang hendak diukur dari suatu obyek ukur harus merupakan rentangan kontinum yang bergerak dan suatu kutub ke kutub lain yang berlawanan. Kalau evaluasi dan penilaian dapat bersifat kualitatif, maka pengukuran selalu bersifat kuantitatif. Alat yang dipergunakan dalam pengukuran dapat berupa alat yang baku secara internasional, seperti meteran, timbangan, stopwatch, termometer dan sebagainya, serta dapat pula benipa alat yang dibuat dan dikembangkan sendiri dengan mengikuti proses pengembangan atau pembakuan instrumen.
Pengertian Pengukuran Menurut Cangelosi
Menurut Cangelosi (1991), pengukuran adalah proses pengumpulan data mmelalui pengamatan empiris. Pengertian yang lebih luas mengenai pengukuran dikemukakan oleh Wiersma dan Jurs (1990) bahwa pengukuran adalah penilaian numerik terhadap fakta-fakta dan obyek yang hendak diukur menurut kriteria atau satuan-satuan tertentu.
Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu obyek dengan satuan-satuan ukuran tertentu, sedangkan penilaian adalah suatu proses membandingkan suatu obyek atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan tertentu seperti baik tidak baik, memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak memenuhi syarat, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran yang dikemukakan di atas, maka jelaslah sudah bahwa evaluasi, penilaian, dan pengukuran merupakan tiga konsep yang berbeda. Namun demikian, dalam praktek terutama dalam dunia pendidikan, ketiga konsep tersebut senng dipraktekkan dalam satu rangkaian kegiatan. Sebagai contoh pelaksanaan evauasi di sekolah rmaka di dalamnya terintegrasi kegiatan pengukuran dan penilaian.
Pengukuran dapat diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu obyek dengan satuan-satuan ukuran tertentu, sedangkan penilaian adalah suatu proses membandingkan suatu obyek atau gejala dengan mempergunakan patokan-patokan tertentu seperti baik tidak baik, memadai tidak memadai, memenuhi syarat tidak memenuhi syarat, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran yang dikemukakan di atas, maka jelaslah sudah bahwa evaluasi, penilaian, dan pengukuran merupakan tiga konsep yang berbeda. Namun demikian, dalam praktek terutama dalam dunia pendidikan, ketiga konsep tersebut senng dipraktekkan dalam satu rangkaian kegiatan. Sebagai contoh pelaksanaan evauasi di sekolah rmaka di dalamnya terintegrasi kegiatan pengukuran dan penilaian.
Referensi:
- Buku: Pengukuran dalam Bidang Pendidikan karya Prof. DR. H. Djaali dan DR. Pudji Muljono
No comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kepatuhannya melakukan komentar yang sopan, tidak menyinggung S4R4 dan p0rnografi, serta tidak mengandung link aktif, sp4m, iklan n4rk0ba, senj4t4 ap1, promosi produk, dan hal-hal lainnya yang tidak terkait dengan postingan. Jika ada pelanggaran, maaf jika kami melakukan penghapusan sepihak. Terimakasih dan Salam blogger!